Mohon tunggu...
khotijah
khotijah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa sejarah peradaban islam

Selanjutnya

Tutup

Politik

Politik Kaum Muda di Indonesia : Potensi dan Tantangan Partisipasi Generasi Z dalam Demokrasi

30 Desember 2024   21:12 Diperbarui: 30 Desember 2024   21:12 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketidakpercayaan Terhadap Pemimpin Politik

 

Generasi Z cenderung sangat kritis terhadap pemimpin politik, terutama mereka yang dianggap tidak mewakili kepentingan generasi muda atau masyarakat secara keseluruhan. Ketidakpercayaan ini sebagian besar disebabkan oleh kegagalan pemimpin dalam merespons isu-isu penting seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan keadilan ekonomi. Keinginan mereka untuk melihat pemimpin yang lebih transparan dan bertanggung jawab juga semakin meningkat, sementara ketidakmampuan banyak pemimpin untuk memenuhi harapan tersebut justru menguatkan rasa skeptisisme mereka terhadap politik tradisional. Ketidakpercayaan terhadap institusi politik ini dapat membuat generasi Z enggan untuk terlibat dalam proses politik formal, yang berdampak pada rendahnya partisipasi mereka dalam pemilu atau kampanye politik. Untuk mengatasi tantangan ini, pemerintah dan partai politik perlu lebih membuka ruang untuk komunikasi yang lebih konstruktif dengan generasi muda, mendengarkan suara mereka, dan memberikan ruang bagi ide-ide segar yang dapat memperbaharui sistem politik yang ada.

 

d. Keterbatasan Akses ke Pendidikan Politik

 

Meskipun generasi Z memiliki akses yang lebih luas terhadap informasi, kenyataannya tidak semua anggota dari generasi ini memiliki pemahaman yang cukup mengenai politik dan sistem demokrasi. Banyak di antara mereka yang tidak sepenuhnya mengerti bagaimana proses politik bekerja, bagaimana cara kerja partai politik, atau bagaimana mereka bisa berperan dalam menentukan arah kebijakan. Kurangnya pendidikan politik yang memadai menjadi hambatan besar dalam meningkatkan partisipasi politik mereka. Tanpa pemahaman yang baik tentang bagaimana sistem politik berfungsi dan pentingnya peran mereka dalam memilih pemimpin, generasi Z mungkin merasa tidak berdaya atau tidak tertarik untuk terlibat. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan pendidikan politik dalam kurikulum sekolah dan menyediakan akses ke pelatihan atau platform edukasi yang memadai, yang dapat membantu generasi Z memahami peran mereka dalam sistem demokrasi dan mengapa partisipasi mereka sangat penting untuk masa depan negara[8].

 

Meningkatkan Partisipasi Politik Generasi Z

 

Pendidikan Literasi Media dan Politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun