Mohon tunggu...
Kholisussadi
Kholisussadi Mohon Tunggu... Dosen - Kholisussa'di_Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Surabaya

Kholisussa'di, S.Pd., M.Pd. Seorang dosen yang berdedikasi di Program Studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Pendidikan Mandalika. Penulis memiliki spesialisasi dalam bidang pendidikan non-formal dan informal / Pendidikan Masyarakat, khususnya pada pengembangan sumber daya manusia. Saat ini, penulis sedang menjalani studi Doktoral di Program Studi S3 Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep, Karakteristik dan Penerapan Teori Pembelajaran Behaviorisme

30 Desember 2024   22:17 Diperbarui: 30 Desember 2024   22:17 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penguatan positif dan negatif merupakan kunci dalam pembelajaran behaviorisme. Penguatan positif berupa pemberian reward ketika siswa menunjukkan perilaku yang diinginkan, sedangkan penguatan negatif adalah penghilangan sesuatu yang tidak menyenangkan untuk mendorong perilaku yang diinginkan.

3. Asosiasi Stimulus dan Respons

Pembelajaran terjadi ketika stimulus tertentu menghasilkan respons tertentu. Konsep ini berasal dari eksperimen Pavlov dengan anjing, di mana bunyi bel (stimulus) diikuti oleh pemberian makanan, sehingga anjing mulai mengeluarkan air liur (respons) setiap kali mendengar bel.

4. Kondisioning Klasik dan Operan

Dua tipe pembelajaran yang sering dibahas dalam behaviorisme adalah kondisioning klasik (di mana respons otomatis terhadap stimulus diciptakan melalui asosiasi) dan kondisioning operan (di mana perilaku diperkuat atau dilemahkan berdasarkan konsekuensinya).

5. Latihan dan Pengulangan

Pembelajaran behaviorisme sangat menekankan pada latihan berulang. Siswa diharapkan terus mengulangi perilaku tertentu hingga terbentuk pola yang diinginkan.

6. Kontrol Eksternal

Proses pembelajaran dipengaruhi oleh kontrol eksternal. Lingkungan belajar diatur sedemikian rupa untuk memberikan rangsangan yang sesuai guna mencapai perilaku yang diharapkan. Guru memegang peran penting sebagai pengatur kondisi belajar.

7. Fokus pada Hasil Akhir

Behaviorisme lebih mementingkan hasil akhir berupa perubahan perilaku daripada proses belajar itu sendiri. Sukses dalam pembelajaran diukur dari perubahan perilaku siswa yang dapat diamati dan diukur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun