Mohon tunggu...
Kholisussadi
Kholisussadi Mohon Tunggu... Dosen - Kholisussa'di_Mahasiswa S3 Ilmu Pendidikan_Universitas Negeri Surabaya

Kholisussa'di, S.Pd., M.Pd. Seorang dosen yang berdedikasi di Program Studi Pendidikan Masyarakat Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi Universitas Pendidikan Mandalika. Penulis memiliki spesialisasi dalam bidang pendidikan non-formal dan informal / Pendidikan Masyarakat, khususnya pada pengembangan sumber daya manusia. Saat ini, penulis sedang menjalani studi Doktoral di Program Studi S3 Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep, Karakteristik dan Penerapan Teori Pembelajaran Behaviorisme

30 Desember 2024   22:17 Diperbarui: 30 Desember 2024   22:17 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menurut Skinner (Budiningsih, 2012) “Pada dasarnya stimulus-stimulus yang diberikan kepada seseorang akan saling berinteraksi antara stimulus-stimulus tersebut akan mempengaruhi bentuk respon yang akan diberikan”. Sejalan dengan Yaumi (2013 : 29) yang mengatakan bahwa Perilaku dalam proses belajar terbentuk oleh sejauh mana konsekuensi yang ditimbulkan. Jika konsekuensinya menyenangkan, maka akan terjadi penguatan positif (positive renforcement), seperti pemberian hadiah (reward) akan membuat perilaku yang sama terulang lagi, sebaliknya apabila konsekuensinya tidak menyenangkan yaitu penguatan negative (negative reinforcement) atau hukuman (punishment) akan membuat perilaku dihindari.

Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa teori behaviorisme adalah belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku karena adanya stimulus yang dapat diamati dari hasil hubungan timbal balik antara guru sebagai pemberi stimulus dan siswa sebagai perespon tindakan stimulus yang diberikan. Respon yang diinginkan tergantung bagaimana stimulus yang diberikan maka diperlukan kreativitas pada guru untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari siswa yakni berupa perubahan tingkah laku.

Teori behaviorisme berfokus pada pengamatan perilaku yang tampak dan mengesampingkan proses mental yang tidak dapat diamati secara langsung. Menurut pandangan ini, belajar adalah perubahan perilaku yang dapat diukur dan dibentuk melalui rangsangan (stimulus) dan respons. Ahli behaviorisme percaya bahwa setiap individu dilahirkan sebagai tabula rasa (tanpa pengetahuan bawaan), dan semua perilaku adalah hasil dari pengalaman.

C.  Karakteristik Pembelajaran Behaviorisme

Karakteristik pembelajaran behaviorisme memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan dalam penerapannya. Pendekatan ini efektif untuk membentuk perilaku tertentu melalui penguatan dan pembiasaan, serta cocok untuk materi yang membutuhkan keterampilan mekanistik dan berorientasi pada hasil yang terukur. Guru memegang peran sentral dalam pembelajaran, baik sebagai pengarah maupun pemberi motivasi.

Ahmadi (2003: 46) menyebutkan beberapa karakteristik teori belajar behaviorisme yaitu:

1.  Memahami tindakan manusia tidak melalui kesadaran mereka, tetapi melalui pengamatan perilaku berdasarkan pada fakta-fakta           yang terlihat.
2.  Behaviorisme mencari unsur-unsur yang paling sederhana dari perilaku, yaitu tindakan tanpa sadar yang disebut sebagai refleks.
3.  Teori behaviorisme berpendapat bahwa semua manusia sama. Manusia berkembang karena adanya kebiasaan-kebiasaan yang                  mempengaruhi dan pendidikan yang akhirnya mempengaruhi refleks dari keinginan hati.

Pada implementasinya karakteristik pembelajaran behaviorisme dapat juga di perhatikan melalu poin-poin berikut ini:

1.  Pengamatan terhadap Perilaku yang Terlihat

Dalam pembelajaran behaviorisme, fokus utamanya adalah pada perilaku yang dapat diamati secara langsung. Teori ini mengabaikan aspek mental atau kognitif yang tidak dapat diukur secara empiris, dan lebih menekankan perubahan perilaku sebagai hasil dari proses belajar.

2. Penguatan (Reinforcement)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun