Mohon tunggu...
khoirulramaditya
khoirulramaditya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Otoritarianisme vs Demokrasi

30 November 2024   17:47 Diperbarui: 30 November 2024   18:15 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

seperti pembatasan kebebasan rakyat, kurangnya transparansi, dan potensi penyalahgunaan 

kekuasaan.

Berbeda dengan otoriter, demokrasi sering disebut sebagai simbol kebebasan dan 

penghormatan terhadap hak asasi manusia. Sistem ini memberikan ruang bagi rakyat untuk terlibat 

dalam pengambilan keputusan, sehingga setiap orang memiliki kesempatan untuk menyuarakan 

pendapat dan menentukan masa depan negaranya. Demokrasi berakar dari Yunani Kuno, 

khususnya di Athena, di mana kata "demos" yang berarti rakyat, dan "kratos" yang berarti 

kekuasaan, menggambarkan sistem ini. Prinsip-prinsip demokrasi juga diperkuat oleh tokoh-tokoh 

seperti John Dewey dan Abraham Lincoln, yang memandang demokrasi sebagai dasar kehidupan 

bernegara hingga sekarang (Rohman, 2019).

Kebebasan adalah inti dari demokrasi. Dalam sistem ini, rakyat memiliki hak untuk 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun