Mohon tunggu...
Khoeri Abdul Muid
Khoeri Abdul Muid Mohon Tunggu... Administrasi - Infobesia

Sebelum diangkat menjadi abdi negeri, pernah mengajar di SMA TARUNA NUSANTARA MEGELANG. Sekarang mengguru di SDN Kuryokalangan 01, Dinas Pendidikan Kabupaten Pati Jawa Tengah, UPTKecamatan Gabus. Sebagian tulisan telah dibukukan. Antara lain: OPINI GRASSROOT SOAL PENDIDIKAN GRES; Si Playboy Jayanegara dan Bre Wirabhumi yang Terpancung. E-mail: bagusabdi68@yahoo.co.id. HP (maaf SMS doeloe): 081226057173.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Sirna (Mata Silet Babad Tanah Jawi): Sejarah Desa Kuryokalangan

5 Agustus 2017   07:29 Diperbarui: 13 Agustus 2017   04:34 2319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Supitnya berada di Mataraman Margerejo dan Pakuwon Juwana. Sementara sengatnya ada di Cengkalsewu Sukalila yang dipimpin langsung oleh Sultan Agung Hanyakrakusuma. 

Maka Adipati Jayakusuma dengan gagahnya menjemputnya ke Cengkalsewu.

Nasib! Adipati Jayakusuma yang sedang ‘rolasan’ (istirahat) dibokong, ditombak oleh Nayadarma, abdi Sultan Agung Hanyakrakusuma ---suatu pelanggaran berat atas hukum perang. 

Maka Tiguna dan Anggajaya berjibaku menyelamatkan beliau yang sedang terluka parah melalui jalur tikus. Diantaranya perjalanan darurat itu meninggalkan jejak ‘Desa Bogorame.

Adipati Jayakusuma yang disandikan sebagai Penggedhe Pati agar tidak ketahuan musuh itu dirawat sementara di desa Kuryo. 

Tak disangka. Ketika Mumpangati mengetahui luka Adipati Jayakusuma yang demikian parahnya. Ia terkejut hingga tewas. Begitupun, entah kenapa, bagaikan Tiguna sedang menyempurnakan 7 syarat Ki Mundri yang cinta anak istri tidak berubah saja, ia mendadak tewas pula. 

Sehingga meninggalkan jejak ‘Punden Mbah Sirna’, ---‘Sirna’, suatu gelar spontan dari ummat yang dalam khasanah makrifat merupakan derajad tertinggi. Karena dengan derajad sirna (fana) seseorang ‘bertemu’ Tuhan sebagai puncak nikmat segala nikmat.

Selanjutnya Adipati Jayakusuma dibawa ke keraton Pati dan dirawat tabib spesialnya  namun gagal dan gugur.

Prajurit Mataram menjarah Pati. Merampas harta benda juga wanita. Termasuk di dalamnya Raden Ayu Retnasari. 

Dan, istri mendiang Adipati Jayakusuma itu berkesempatan membeberkan detail adu domba Tumenggung Endranata. Maka Sultan Agung Hanyakrakusuma menyesal. Dipidana matilah Tumenggung Endranata. 

Sementara Anggajaya di Pati dan Tumenggung Alap Alap si panglima perang Mataram yang menjadi saksi dari peristiwa-peristiwa mencengangkan itu pun masing-masing mengambil hikmah ‘emas’ darinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun