Mohon tunggu...
Khairunnisa
Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Saya suka membaca buku dan saya juga suka nonton konser

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehangatan Di Tengah Badai

31 Januari 2025   10:42 Diperbarui: 31 Januari 2025   10:42 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Raka : Bagaimana dengan keripik pisang cokelat ini? (sambil menunjuk kardus yang masih basah). 

Icha : Sepertinya harus dibuang, Raka, (jawabku pasrah). 

Raka : Kenapa dibuang? Sayang sekali. Bolehkah aku mencobanya? 

Aku mengangguk, lalu mengambil sebungkus keripik pisang cokelat dari kardus. Matanya langsung membulat saat melihat keripik pisang cokelat itu. 

Raka : Ini enak sekali, Icha! Kamu membuatnya sendiri? 

Icha : Ini resep dari ibuku. 

Raka : Pantasnya saja enak sekali. Kamu harus terus berjualan Icha. Jangan pernah menyerah ya. Kata-kata Raka seperti mantra yang mendukung semangat baru ke dalam diriku. Aku tersenyum, untuk pertama kalinya sejak berhari-hari bersedih. 

Raka : Kalau begitu, bagaimana kalau aku membantu kamu menjual keripik pisang cokelat ini? 

Icha : Bagaimana caranya? Raka : Aku punya kenalan yang sering mengadakan acara-acara kecil. Mungkin mereka bisa membelinya. 

Aku merasa begitu beruntung bertemu dengan seorang pria yang begitu baik dan perhatian. Aku tak tahu bagaimana membalas kebaikannya.

Sejak hari itu, Raka sering sekali membantuku. Ia mengenalkan keripik pisang cokelat buatanku kepada teman-temannya, rajin mempromosikannya di media sosial, dan bahkan tak jarang mengantarkan pesanan langsung. Berkat bantuannya, bisnis keripik pisang cokelat kecil-kecilan aku mulai berkembang pesat. Pesanan pun terus mengalir, membuat semangatku semakin berkobar. Aku merasa telah menemukan kembali semangat hidup. Tak lagi merasa kesepian, karena ada Raka yang selalu ada di sisiku, memberikan dukungan dan semangat yang tak pernah putus. Ia bagaikan mentari yang menghangatkan hati aku di tengah badai kehidupan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun