Mohon tunggu...
Khairunnisa
Khairunnisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Saya suka membaca buku dan saya juga suka nonton konser

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kehangatan Di Tengah Badai

31 Januari 2025   10:42 Diperbarui: 31 Januari 2025   10:42 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah pernikahan, kehidupan kami semakin harmonis. Kami saling mendukung dalam segala aspek kehidupan. Bisnis keripik pisang cokelat yang kami jalankan bersama juga semakin berkembang. Raka pun semakin sukses dalam kariernya sebagai arsitek. Kami merasa sangat beruntung memiliki satu sama lain. Suatu sore, saat sedang bersantai di rumah, Raka tiba-tiba menggenggam tangan saya dengan erat. Tatapannya tertuju pada sesuatu dengan ekspresi yang sulit dijelaskan.

Raka : Icha, ada sesuatu yang ingin aku ceritakan padamu. Sebenarnya, aku bukan arsitek. Aku adalah seorang detektif swasta. 

Icha : Jadi, semua kebaikan yang kamu lakukan selama ini, hanya pura-pura? 

Raka: Tidak, Icha! Aku memang ditugaskan untuk menyelidiki kasus, tapi perasaanku padamu tulus. Aku benar-benar mencintaimu. Icha : Tapi, kenapa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya padaku? 

Raka : Aku takut, jika aku mengatakan yang sebenarnya, kamu tidak akan mau menerimaku. Aku takut kamu akan menganggapku hanya memanfaatkanmu. 

Raka : Aku mohon maaf, Icha. Aku tidak bermaksud menyakitimu  

Aku menatap Raka dengan memecahnya di dalam. Air mataku menetes. Aku menarik napas dalam-dalam dan mencoba menenangkan diri. Aku tersenyum tipis dan berkata 

Icha : Tidak apa-apa, Raka. Aku mengerti. 

Raka : Jadi, kamu memaafkanku? 

Icha : Ya, Raka. Aku memaafkanmu. Tapi, jangan pernah berbohong lagi 

Raka : Aku janji, Icha. Aku tidak akan pernah berbohong lagi padamu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun