"Ngomong -- ngomong soal om Pierre. Akhir -- akhir ini om Pierre sering sekali ya menerima surat. Apa itu benar dari kekasihnya yah?." Tanya yanti kepada pak Nas.
"Mungkin, tapi Ayah juga kurang tahu nak. Sudah biarkan saja om mu itu sedang di mabuk asmara saat ini." Jawab pak Nas
Sesampainya di rumah ternyata bu Johanna telah menyiapkan makan untuk dimakan bersama -- sama. Pak Nas dan anak -- anaknya pun senang dan segera menyantap makanan itu bersama -- sama. Tak lupa pula mereka mengajak ajudannya yaitu Pierre untuk bergabung. Mereka menikmati makanan itu sambil bercerita seru nya hari itu. Hari itu menjadi hari yang harmonis bagi keluarga pak Nas. Pierre merasakan kenyamanan dan kehangatan keluarga ini sehingga ia ingin sekali mempunyai keluarga kecil seperti ini.Â
Adzan maghrib berkumandang, semua bergegas siap -- siap untuk sholat maghrib berjamaah. Kala itu pak Nas lah yang menjadi imamnya. Mereka semua khusyuk menjalankan ibadah dan berdoa bersama demi Kesehatan dan kelancaran mereka, Sesudah selesai Ade dan Yanti di ajak mengaji oleh pak Nas dan bu Johanna. Mereka mengaji surah Yasin karena malam itu adalah malam jum'at.
Ke esokan harinya saat Ade Irma dan yanti pulang sekolah mereka bertemu seorang nenek -- nenek tua dijalan. Mereka merasa iba kepada nenek itu dan mereka berencana untuk membelikan makanan untuk nenek itu. Hari itu Ade dan Irma memang tidak di jemput oleh Pak Nas ataupun Pierre, melainkan mereka dijemput oleh supirnya. Sehingga mereka memakai uang saku mereka untuk membelikan makanan untuk nenek itu.
"Terimakasih ya nak, sudah repot -- repot membelikan makanan ini untuk nenek." Ucap nenek itu sambil tersenyum
"Sama -- sama nek, nenek sehat selalu ya." Jawab yantiÂ
Saat Yanti dan Ade berbalik arah dan akan melangkah, nenek itu memegang tangan Ade lalu ia berkata "Hati -- hati ya gadis mungil. Kamu memang anak kebanggan Ayahmu." Kata nenek itu sambil terbatukÂ
Ade Irma dan Yanti pada saat itu kaget tapi dan mereka langsung mengiyakan perkataan nenek itu. Kemudian mereka kembali kedalam mobil dan membicarakan soal nenek itu.Â
"Nenek itu kenapa bilang seperti itu ka?" tanya Ade kepada Yanti
"Tidak tahu juga de, tapi tidak apa -- apa tidak usah kamu pikirkan." Jawab Yanti kepada Adiknya yang terlihat gelisah.