Pada saat Pak Nas menjadi panglima Divisi siliwangi ia bertemu dengan seorang Wanita yang cantik, manis, dan berhati teguh ia bernama Johanna Sunarti. Johanna Sunarti ini merupakan anak dari seorang tokoh PNI Jawa Barat dan salah satu prajurit Angkatan Dr.Soetomo yaitu Gondokusumo. Johanna Sunarti lahir di Surabaya pada tanggal 01 November 1923. Ia tak hanya cantik tapi ia juga seorang Wanita yang aktif berorganisasi. Â
Sewaktu -- waktu Bu Johanna sedang ada acara organisasi di Bandung ia sedang berbincang dengan temannya yang bernama Ine kawilarang.
 "Disini udaranya sejuk sekali ya."ucap ine kepada Sunarti.Â
"Iya, kita bisa melihat pemandangan yang jelas sangat menyejukan mata sekali." Jawab Johanna
 Disaat mereka sedang asik berbincang datang segerombolan para tentara yang gagah dan perkasa lalu duduk di dekat Johanna dan Ine. Pak Nas pada kala itu ada dalam segerombolan TNI yang gagah tersebut. Pak Nas tak sengaja melirik seorang Wanita yang cantik, tidak lain dan tidak bukan adalah Johanna. Johanna pun melihat balik Pak Nas dan mereka saling tersipu malu. Kemudian diantara alah satu gerombolan TNI itu mengajak Johanna dan Ine untuk bergabung berbincang bersama. Mereka mengawali perbincangan tersebut dengan perkenalan.Â
Pak Nas mengatakan kepada teman di sampingnya bahwa Johanna itu manis, Pak Nas menyukai senyumannya. Setelah itu pak Nas memberikan senyumannya pada Johanna dan Johanna pun membalasnya. Terlihat dari senyuman keduanya, mereka layaknya 2 orang yang sedang jatuh cinta pada pandangan pertama. Tak lama dari itu Pak Nas dan kawannya lekas Kembali ke markas untuk beristirahat dan Johanna juga Ine pun Kembali ke tempat penginapan mereka bersama kawan -- kawan organisasinya. Johanna dan Ine kala itu satu Kasur.Â
"Sepertinya aku ingin mengetahui lebih jauh pria itu." Celetuk Johanna yang membuat Ine terkejut.
"Maksudmu Siapa?" Jawab Ine terheran -- heran.Â
Johanna hanya cekikikan dan memejamkan matanya.Â
"Johanna kamu ini kenapa sih?, Ayo ceritakan kepadaku". Kata Ine sambil menggoyangkan tubuhnya Johanna.Â
"Ah tidak besok saja Ketika aku sudah menemukan waktu yang tepat". Jawab Johanna yang sedari tadi sudah memejamkan matanya.