Gadipungkiri memang, kemampuan berpikir anak IPA lebih daripada anak IPS. Lalu kenapa anak IPA bisa pintar dan anak IPS bisa bodoh?
Bukannya tujuan sekolah membuat anak bodoh menjadi pintar?
Kita bisa pecah karena perbedaan soal agama dan kepercayaan. Disadari gakalau sebenarnya guru dan segenap jajaran sekolah membentuk perbedaan antara IPA dan IPS?
Bukankah itu udah bertentangan dengan tiga prinsip pendidikan ala Mbah Ki Hadjar Dewantara?
Itulah hal yang lumrah dan legal terjadi disekolahan. Lalu kalau anak lebih banyak salah maka akan dihukum terus?
Kapan dia akan mendapatkan perhatian sama dengan yang lainnya?
Kenapa sistem hukuman gadihilangkan aja dan diganti dengan “prestasi dapat hadiah”.
Konsep lain dari pintar dan bodoh disekolah adalah perbandingan jago matematika dan jago main bola. Guru dan orang tua sering bilang “Mau makan apa kamu main bola?”.
Lebih kaya mana pemain bola sekarang dan ilmuwannya?