Kalau didesa mah, masih banyak yang menjadi korban “salah mendidik”.
Kenapa orang lebih suka main daripada belajar?
Yap, balik lagi ke poin yang pertama dan kedua diatas. Karena belajar itu kewajiban yang gamenyenangkan.
Daritadi kita memojokkan sistem pendidikan terus ya?
Baiklah, anggaplah sistem pendidikannya udah benar. Kita mau ditekan belajar sampai lulus SMA. Liat saat kuliah berapa banyak akhirnya yang menjadi burung liar dan kuda liar. Harus jatuh dan mengalami kuliah yang berantakan.
Kewajiban belajar ga membuat mereka sadar. Justru kesadaran kalau pendidian itu penting yang membuat kita sadar. Sampai akhirnya mengejar ketertinggalan kuliah.
Lalu paksaan belajar ga berhenti sampai disitu. Berapa banyak kita yang akhirnya bekerja gasesuai sama “gelar sarjana”?
Kita akhirnya memilih bekerja sesuai dengan hal yang kita senangi. Bukan jurusan yang dipaksakan. Hal ini berkaitan erat dengan kesalahan selanjutnya.
Siapa yang sempat merasakan itu?