Mohon tunggu...
Kayu Kompas
Kayu Kompas Mohon Tunggu... -

http://kayukompas.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jakarta, Shanghai, Jakarta, Bali. Hanya Itu Sayang?

22 Juni 2013   20:25 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:35 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Tapi Do, enough is enough! Aku pikir waktunya aku melanjutkan hidup. Life must go on! See you Hun, perhaps not on this earth, not in the sea that we ever loved. I'll see you in heaven. One day!", Luna menyimpan foto Edo yang terakhir ke dalam peti kayu kecil yang tergeletak di lantai. Dipakunya peti itu, dia simpan ke dalam gudang. Dia berdiri sambil menghapus airmatanya.

***

"That's the story of me Pak", kata Miss Luna saat itu kepadaku.

"Oh, I'm really sorry to hear that. I can't imagine what you've been through Miss." kataku sambil menahan airmata.

"It's OK Pak, I'm fine now. Thanks be to God! Life must go on!", kata Luna tersenyum.

Oh Miss Luna, betapa kagum hatiku melihat ketabahan dan kekuatanmu ketika itu.

"Be strong Miss Luna, all these children need you more than you know.", kataku dalam hati memandang anak-anak muridnya yang berlarian ke sana kemari.

The End.

http://kayukompas.blogspot.com

http://www.facebook.com/kayukompas

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun