Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis

0817897967 \r\n\r\n\r\n Account Bank MANDIRI\r\nNo.Rek. 156-00-024-6862-9 (Syaiful Anwar)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jejak Langkah Sang Patriot yang Selalu Diterjang Serangan

28 Januari 2019   07:29 Diperbarui: 28 Januari 2019   07:42 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Hari berikutnya, tanggal 19 Mei, Prabowo sepenuhnya terlibat dalam upaya mengamankan Monas dari demonstrasi yang telah direncanakan Amien Rais. Malam itu, Wiranto menemui perwira senior untuk mendiskusikan demonstrasi. "Rapat yang diketuai Wiranto memutuskan bahwa perintahnya adalah untuk mencegah arak-arakan dengan segala cara," kata Prabowo mengingat kembali. "Saya berkali-kali menanyakan apa maksudnya. Apakah kami menggunakan peluru tajam? Ia (Wiranto) tidak memberi jawaban jelas."

Sepanjang malam, Amien Rais menerima utusan-utusan yang dikirim untuk membujuknya membatalkan demonstrasi. Ia akhirnya mengalah dan arak-arakan yang ditakuti tidak pernah terjadi. Tetapi tanggal 20 Mei, Soeharto mendapat dua pukulan. Empat belas menterinya mengundurkan diri dari kabinet. Dan ia berulangkali mendapat penolakan dari orang-orang yang dimintanya untuk duduk dalam "Komite Reforrnasi".

Setelah matahari terbenam, Prabowo mengunjungi Habibie. "Saya berbicara dengannya: Pak, Pak Harto mungkin akan mundur. Bapak siap? Ia (Habibie), Anda tahu, ya ya ya. Saya katakan: Anda harus bersiap-siap." Dari kediaman Habibie, Prabowo kembali ke Cendana. "Begitu jelas semuanya aman, saya masuk, masih mengenakan seragam militer," dia berkata. "Saya pikir saya akan dapat tepukan di pundak: berhasil mencegah aksi demonstrasi. Tidak ada lagi pembunuhan. Tidak ada lagi martir. Pasukan terkendali. Syafrie telah melakukan tugasnya dengan baik. Dan... kemudian, plak!!!"

"... Belakangan isteri saya mengatakan bahwa ada laporan saya bertemu Habibie tiap malam. Saya ketemu Gus Dur, Amien Rais dan Buyung Nasution. Tapi kami tidak berunding untuk menjatuhkan Soeharto."

Di ruang keluarga, kata Prabowo, duduklah keluarga Soeharto dengan Wiranto. Yang pertama berdiri adalah Siti Hutami Endang Adiningsih, putri bungsu Soeharto. Prabowo mencoba mengingat kembali. "Mamiek menatap saya, lalu menudingkan jarinya seinci dari hidung saya dan ber-kata: 'Kamu pengkhianat!', dan kemudian 'Jangan injakan kakimu di rumah saya lagi!' Akhirnya saya keluar. Saya menunggu. Saya ingin masuk. Saya bilang bahwa saya butuh penjelasan. Namun istri saya hanya bisa menangis."

PRABOWO PULANG KE RUMAH
Hari berikutnya, tanggal 21 Mei, pada pukul 09.05 pagi, setelah ditinggalkan oleh parlemen dan kabinetnya, Soeharto secara resmi mengundurkan diri, setelah 32 tahun berkuasa sebagai presiden. Pidato pengundurannya yang singkat itu disiarkan ke seluruh penjuru negeri. Walaupun mengalami penghinaan malam sebelumnya di Cendana, Prabowo masih menghadiri upacara tanggal 21 Mei, katanya, untuk memberikan dukungan moral pada penerus Soeharto, Habibie. Sesudah Habibie diambil sumpahnya, Wiranto berdiri untuk menyampaikan pernyataan bahwa dirinya dan ABRI akan melindungi Soeharto dan keluarganya.

Sewaktu keluarga Soeharto kembali menuju Cendana, Prabowo mengikuti mereka. "Saya pergi hanya untuk menenteramkan Pak Harto," katanya. "Tetapi tentu saja saya sudah dituduh menjadi pengkhianat. Situasinya sangat tegang antara saya dan anak-anak Pak Harto. Belakangan isteri saya mengatakan bahwa ada laporan saya bertemu Habibie tiap malam. Saya ketemu Gus Dur, Amien Rais dan Buyung Nasution. Tapi kami tidak berunding untuk menjatuhkan Soeharto. Kami membicarakan cara terbaik untuk meredakan aksi kekerasan ini." Soeharto dan keluarganya sama sekali tidak menjawab permintaan tanggapan atas pernyataan-pernyataan Prabowo yang diajukan Asiaweek.

PERUBAHAN BESAR
Habibie pun menjadi presiden. Tanggal 21 Mei, pukul 16.00, Prabowo menemui sahabat dan tokoh yang dikaguminya itu untuk menyampaikan ucapan selamat. "Ia mencium kedua pipi saya," kata Prabowo, yang sengaja meminta waktu untuk ketemu sore itu.

Malam itu juga, Prabowo tiba di kediaman Habibie, ditemani Komandan Kopassus, Muchdi. Karena Wiranto mungkin akan tetap menjadi menteri pertahanan, Prabowo mengatakan ia menyarankan agar KSAD Subagyo dijadikan Panglima ABRI untuk mencegah terkonsentrasinya kekuasaan hanya pada satu orang saja. Usulan itu menjadikan Prabowo calon terbaik untuk menggantikan Subagyo sebagai KSAD. "Benar, saya mencoba mempengaruhi (Habibie)," aku Prabowo. "Saya dekat dengannya!" Tidak pernah sedikitpun, kata Prabowo, ia mengancam presiden baru sebagaimana kabar burung yang beredar selama ini.

Hari berikutnya, 22 Mei, setelah sholat Jumat, telepon Prabowo berdering. Pataka Kostrad diminta oleh Mabes Angkatan Darat. Prabowo mengingat, "Mereka meminta bendera saya. Yang berarti mereka ingin mengganti saya." Dia buru-buru kembali ke Kostrad. "Saya masih ingat Habibie mengatakan: 'Prabowo, jika kamu sedang bingung, datang saja pada saya dan jangan memikirkan tentang protokol'. Saya mengenal beliau sudah lama. Saya rasa, oke, saya akan ketemu Habibie. Dia ada di istana. Jadi, saya pergi ke sana."

Dia datang menjelang sore, dalam konvoi tiga Land Rover berisi staf dan pengawal. "(Kami) masuk," kata Prabowo. "Situasi sangat tegang. Penga-wal kepresidenan menatap saya dengan wajah aneh. Saya pikir karena saya dilaporkan akan menyerang atau semacam itu. Saya bertemu ajudan Presiden dan mengatakan: Saya ingin menemui Pak Habibie. Saya hanya minta waktu 10 menit. Saya hanya ingin menanyakan sesuatu pada beliau. Ini sangat penting bagi saya."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun