Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jurnalis

0817897967 \r\n\r\n\r\n Account Bank MANDIRI\r\nNo.Rek. 156-00-024-6862-9 (Syaiful Anwar)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Jejak Langkah Sang Patriot yang Selalu Diterjang Serangan

28 Januari 2019   07:29 Diperbarui: 28 Januari 2019   07:42 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Tapi apakah Prabowo seorang iblis? Agustus 1998, Dewan Kehormatan Perwira (DKP) mendapati dia melakukan kesalahan dalam menafsirkan perintah atasan, dan merekomendasikan sanksi serta pengadilan militer. Prabowo lalu dibebas-tugaskan. Pada laporannya bulan Oktober 1998, Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) yang dibentuk pemerintah untuk menyelidiki kerusuhan Mei meminta dia diselidiki tentang kerusuhan tersebut. Sejak itu, media massa domestik dan mancanegara menghubungkan namanya dengan istilah-istilah seperti "merencanakan", "dalang yang licik, kejam, dan sembrono", "orang fanatik yang haus kekuasaan."

Tertulis dalam suratkabar terbitan Asia: "Dia dikatakan membenci orang-orang Cina". Keyakinan bahwa dialah yang memulai kerusuhan-kerusuhan itu dan gagal untuk menghentikannya, telah dicatat dalam buku-buku sejarah. "Aku monster di balik semuanya," Prabowo berkata dengan tragis.
Menurut pendapat jurnalis veteran Aristides Katoppo: "Dia telah dibuat menjadi orang yang dipersalahkan untuk sesuatu yang tidak diperbuatnya. Dia mungkin menginginkan sesuatu. Tetapi mengadakan kudeta? Ini tidak benar. Ini disinformasi."

Sekalipun begitu, hampir dua tahun sejak Soeharto mundur, tidak ada bukti muncul ke permukaan yang menghubungkan Prabowo dengan ke-rusuhan-kerusuhan yang memicu jatuhnya Orde Baru. Gambaran yang lengkap dari hari-hari tersebut tetap tidak jelas dan tersamar dalam laporan-laporan yang saling bertentangan, dan sumber-sumber anonim. 

Pada September 1998, Marzuki Darusman, yang kemudian menjabat ketua TGPF dan kemudian menjadi Jaksa Agung, mengungkapkan kepada para wartawan. 

"Saya rasa terdapat banyak lagi hal lain, selain Prabowo. Saya mengatakan bahwa dia hanya penjaga dari rahasia-rahasia tersebut. Dan dia mungkin dapat dipengaruhi untuk mengungkapkan sedikit jika terpaksa."

"Ada kelompok tertentu yang menginginkan saya menjadi kambing hitam, mungkin untuk menyembunyikan keterlibatan mereka." (Prabowo Subianto)

Prabowo telah diadili oleh opini publik dan didapati bersalah. Tetapi dia tidak pernah memiliki kesempatan memberikan kesaksiannya. Dia menghabiskan waktunya di luar negeri. Sementara itu, istrinya tetap di Indonesia dan anaknya menempuh studi di Amerika Serikat.
Saat ini, banyak orang mengakui bahwa Prabowo mungkin sasaran yang mudah, tetapi tidak sepenuhnya sasaran yang tepat. 

Menurut pendapat jurnalis veteran Aristides Katoppo: "Dia telah dibuat menjadi orang yang dipersalahkan untuk sesuatu yang tidak diperbuatnya. Dia mungkin menginginkan sesuatu. Tetapi mengadakan kudeta? Ini tidak benar. Ini disinformasi."

Prabowo sendiri percaya bahwa tuduhan terhadapnya memiliki sebuah alasan. "Ada kelompok tertentu yang menginginkan saya menjadi kambing hitam, mungkin untuk menyembunyikan keterlibatan mereka."

Yang muncul dari pemikiran pribadi Prabowo, seiring penyelidikan sebuah majalah independen, adalah sesuatu yang jauh berbeda, lebih mirip dongeng sebenarnya, daripada penilaian umum bahwa jatuhnya Soeharto adalah buah dari pertempuran antara si baik dan si jahat, dimana Prabowo dianggap sebagai penjahatnya. 

Kisah ini adalah laporan dari dan tentang politik tingkat tinggi Indonesia, jangkauan tertinggi politik Indonesia, sebuah pengungkapan rahasia yang terus berubah secara tak terduga, dan kerumitan dari aktor-aktornya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun