Waktu TO PRA UN telah habis. Para murid langsung keluar kelas setelah mengumpulkan soal dan LJK. Aksana berlalu meninggalkan ruangan sembari membuka buku pelajaran. Mengecek apakah benar jawabannya saat TO tadi. Tiba-tiba seseorang memanggilnya dan seketika langkah gadis itu terhenti.
"Aksana,"Ujar Aidan dari depan ruang kelas. Sontak Aksana menoleh. Aksana heran. Mengapa Aidan tiba-tiba memanggilnya. Saat Aksana ingin melangkah, Aidan sudah lebih dulu menyusulnya.
"Gausah gapapa. Lo disitu aja. Ini, gue cuma mau ngasih ini,"Kata Aidan sambil menyerahkan kokarde. Ya Ampun!Benda itu. Hampir saja Aksana melupakannya.
"Oohh, Kirain apa. Makasih banyak Aidan."Kata Aksana dan menerima kokardenya.
"Sama-sama."Balas Aidan tersenyum ramah. Entah sejak kapan senyum ikut terkembang di bibir Aksana.
"Ya udah, gue duluan ya."Kata Aidan pada Aksana.
"Eh, iya."Jawab Aksana  yang sekarang sudah membatalkan senyumannya. Tetapi percuma. Karena Aidan sudah melihat senyum itu. Buru-buru Aksana mengusir perasaan itu. Ia lanjut berjalan menyusuri koridor sekolah. Tiba-tiba seorang gadis menghampiri Aksana yang tentu saja menghambat langkahnya.
"Apa-apaan sih lo,"Ucap Amara tiba-tiba.
"Maaf, ada apa ya?Kok tiba-tiba?"Sahut Aksana heran
"Halah. Ga usah sok polos lo. Tadi di kelas Derren, barusan Aidan. Mau lo apa sih?"Kata Amara yang membuat Aksana semakin heran.
"Urusannya sama kamu apa?Cemburu?"Jawab Aksana santai. Ia tak mau terlihat lemah oleh lawan bicaranya.