Kutip :
Kebijakan yang didahului pembinaan terhadap mahasiswi bercadar itu tujuannya sangat baik. Yudian beralasan ingin menyelamatkan mahasiswinya dari paham radikal.
"Kami ingin menyelamatkan anak kita, namun orang berpikiran lain. Tapi kami sangat terbuka dengan masukan-masukan," ucapnya. (Sumber)
Menurut penulis, bukan tanpa alasan Rektor UIN melihat gejala tersebut di atas. Coba baca alasannya seperti yang diberitakan oleh BBC berikut ini.
Dan harus penulis sampaikan, dari sekian banyak sumber berita yang penulis telusuri, fakta di bawah ini hanya dimuat oleh satu media saja. Sedangkan media lain tidak menuliskan dalam pembahasan berita tentang pelarangan cadar di Kampus UIN Sunan Kalijaga tersebut. Silakan baca kutipan berikut ini.
Kutip :
"Beberapa waktu lalu, sejumlah pihak sempat mengibarkan bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), kelompok terlarang yang menentang Negara Kesatuan Republik Indonesia, di kampus UIN. Salah satu mantan dosen tidak tetap UIN diduga terlibat Muslim Cyber Army. Mantan dosen bahasa Inggris yang telah ditangkap ini menyebarkan berita bohong tentang mualif yang dibunuh orang."(Sumber)
See,..?
Sudah sangat jelas ya dengan kutipan di atas. Sekali lagi, bukan tanpa alasan jika pihak UIN Sunan Kalijaga ingin melindungi berbagai pihak termasuk mahasiswinya yang pada bercadar itu dari paham-paham yang diduga radikal.
Kutip :
"Kami berusaha untuk memberikan keamanan, bukan hanya bagi kampus serta umum, tetapi juga bagi para mahasiswi yang pada umumnya mereka itu bercadar karena mereka belum paham, karena mereka seringkali hanya dikampanye, didoktrin orang lain, sehingga nanti mereka ini terpisah dari masyarakat."