Mohon tunggu...
Nur Azis
Nur Azis Mohon Tunggu... Guru - Pembelajar sepanjang waktu

Bercerita dalam ruang imajinasi tanpa batas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sebuah Peninggalan

26 Desember 2018   20:04 Diperbarui: 26 Desember 2018   20:23 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Hehe ... Bu, pelajarannya belum sampai situ. Sekarang itu baru belajar doa sebelum makan dan doa sebelum masuk WC." Jawab Budi sekenanya.

"Terus gimana ini Bud?"

"Yaudah, Ibu saja ... Nanti Budi yang amini. Amin .... amin ... gitu bu, Budi hafal kalau Cuma amin amin."

"Masalahnya Ibu juga tidak bisa Bud, dulu pas pelajaran itu, Ibu membolos. Diajak bapakmu nonton sepak bola di lapangan desa."

"Waduh ... terus gimana Bu?"

"Yaudah kamu doa saja sembarang. Yang kamu hafal. Terserah ...."

"Doa mau makan boleh Bu?"

"Ehm .... gimana ya?" Marina, mengernyitkan dahinya. "Ya tidak apa-apa lah."

"Okay Bu ....." Budi langsung siap-siap. "Allahumma ....."

"Nanti Bud ... Nanti dulu, perasaan Ibu kok tidak enak."

"Kenapa Bu?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun