Mohon tunggu...
Kamilatun Khoiriyah
Kamilatun Khoiriyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Prinsip-Prinsip dan Faktor yang Mempengaruhi Belajar

17 Maret 2024   12:42 Diperbarui: 6 Juni 2024   21:49 599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Mungkin karena fungsi-fungsi ini, istilah “Ingatan” selalu diartikan sebagai kecakapan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan. 

Keahlian dalam menerima kesan memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Kemampuan ini memungkinkan siswa untuk menyimpan informasi yang mereka pelajari dengan lebih efektif. Dalam konteks belajar dan pembelajaran, keahlian ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik. Metode pembelajaran yang melibatkan penggunaan alat bantu visual cenderung memberikan kesan yang lebih dalam kepada peserta didik. Selain itu, pengembangan teknik pembelajaran yang menggunakan "jembatan ingatan" juga memiliki dampak yang signifikan pada siswa, terutama dalam menghafal materi-materi seperti rumus atau urutan lambang tertentu.

Salah satu aspek lain dari ingatan ialah kapasitas untuk menyimpan kesan atau mengingat informasi. Tingkat kemampuan ini bervariasi di antara individu. Namun, fenomena umum yang terjadi adalah bahwa setelah seseorang menyelesaikan proses belajar, ada kecenderungan untuk melupakan. Awalnya, hal-hal yang dilupakan dapat terjadi dengan cepat, tetapi kemudian prosesnya menjadi lebih lambat, dengan sebagian informasi yang akhirnya tetap disimpan dalam ingatan untuk jangka waktu yang relatif lama. Para ahli psikologi pendidikan percaya bahwa untuk memastikan retensi informasi yang optimal, siswa perlu melatih materi yang dipelajari dalam interval waktu yang tepat. Konsekuensi dari pandangan ini dalam konteks pembelajaran adalah memberikan siswa kesempatan untuk mereview atau mengingat kembali materi yang baru dipelajari. Contohnya, ini bisa dilakukan melalui pemberian tes setelah menyelesaikan bagian tertentu dari materi pembelajaran.

Kemampuan reproduksi, yang merupakan pengaktifan atau proses pembuatan ulang materi yang telah dipelajari, juga merupakan aspek yang menarik untuk diamati. Namun, materi yang telah dipelajari pada suatu waktu harus dapat diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan khusus siswa, seperti menjawab pertanyaan dalam ujian atau menanggapi tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidik dapat mengasah kemampuan reproduksi siswa dengan memberikan tugas-tugas yang meminta mereka untuk mengaplikasikan materi pembelajaran yang telah diberikan.

-Minat

Dalam pengertian yang sederhana, minat dapat dipahami sebagai kecenderungan dan dorongan yang kuat terhadap suatu objek atau aktivitas tertentu. Menurut Reber (sebagaimana dikutip dalam Syah, 2003), minat dalam bidang psikologi jarang ditekankan karena sebenarnya tergantung pada faktor-faktor internal lain seperti fokus, rasa ingin tahu, motivasi, dan keinginan.

Namun lepas dari kepopularannya, minat memiliki dampak yang sama pentingnya dengan kecerdasan dan motivasi. Sebab, minat memengaruhi seberapa antusias seseorang dalam belajar; tanpa minat, seseorang mungkin tidak memiliki semangat atau bahkan enggan belajar sama sekali. Oleh karena itu, dalam konteks pembelajaran di kelas, seorang guru atau pendidik perlu menghidupkan minat siswa agar mereka tertarik pada materi pelajaran yang akan dipelajari atau dihadapi.

Dalam meningkatkan suatu minat belajar, terdapat beberapa cara yang bisa digunakan, diantaranya:

  • Dengan menciptakan materi pembelajaran yang menarik dan menghibur, serta membebaskan siswa untuk mengeksplorasi materi yang dipelajari, baik dalam bentuk buku, desain pembelajaran, maupun melibatkan seluruh aspek belajar siswa (pikiran, perasaan, dan keterampilan), ini akan mendorong keterlibatan aktif dari siswa. Guru juga harus menunjukkan performa yang menarik saat mengajar untuk mempertahankan minat dan antusiasme siswa dalam proses belajar.
  • Pilihan jurusan atau bidang studi sebaiknya disesuaikan dengan minat pribadi siswa, memungkinkan mereka untuk memilih sendiri.

-Sikap

Dalam proses  pembelajaran, sikap individu dapat memainkan peran penting dalam keberhasilan proses belajarnya. Respons ini mencerminkan sikap internal yang memengaruhi bagaimana seseorang bereaksi atau merespons terhadap berbagai objek, orang, atau peristiwa. Sikap ini dapat bersifat positif atau negatif, dan cenderung tetap pada individu tersebut.

Sikap juga melibatkan kemampuan untuk mengevaluasi sesuatu dan bertindak sesuai dengan penilaian tersebut. Penilaian ini dapat menghasilkan sikap yang bersifat menerima, menolak, atau mengabaikan. Meskipun siswa diberi kesempatan untuk belajar, mereka masih bisa memilih untuk menerima, menolak, atau mengabaikan kesempatan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun