Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Kkn Pilihan

Oedipus Complex, Ketika Cinta Tidak Lagi Buta (Warna)

3 Juni 2024   13:53 Diperbarui: 3 Juni 2024   14:40 1126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berdua | IG @rizalthok_ / bangnalar.com

Sebelum bareng-bareng masak Soto Betawi ala Bang Ihsan si anak Jaksel, Minggu pagi ini, aku hanya ingin rileks, duduk-duduk santai di teras posko sambil ngopi nashitel alias ngopi panas, pahit dan kentel kopi Arabika panenan Bang Zul, bungsu Haji Hasan pemilik rumah yang kami jadikan posko.

Kopi tubruk seduhan air mendidih dengan sedikit gula, jadilah kopi pahit dan kentel kesukaanku. Ditemani tingwe si-Tambeng, rajanya tembakau Kabuaran, tentu komposisi pagi yang sempurna untuk menikmati hijau segarnya alam desa Kabuaran dengan latar puncak gunung piramid di kejauhan.

Apalagi sambil mendendangkan lagu-lagu kesukaan dengan gitar bolong kesayangan, ditemani Cece pula..."Duh, Nikmatnyaaaaaaa...!

Diantara "kakak-kakak" di kelompok KKN-ku, Ce Netty memang sosok yang paling mudah connect kalau ngobrol denganku. Karena ini juga sepertinya, Ce Netty jadi terlihat lebih sering didekatku daripada dengan teman-teman yang lain.

Memang sih, Ce Netty juga yang paling perhatian kepadaku. Darinya, aku merasakan perhatian seorang kakak perempuan kepada adik laki-lakinya, bukan kepada ketua kelompok alias kordes, seperti seharusnya!

"Sejak kecil, aku nggak punya teman! Kakak-kakakku terlalu tua untuk bermain denganku. Makanya aku pengen banget punya adik laki-laki, tapi sayangnya nggak pernah kesampaian". Dalam sebuah obrolan, memang sih Ce Netty pernah menyebut-nyebut terobsesi punya adik laki-laki.

"Lho kok mirip aku Ce!? Sebagai anak sulung, sejak kecil aku sering iri sama teman-temanku yang punya kakak, terutama kakak perempuan yang bisa dijadikan tempat bermanja-manja, berkeluh kesah, berdiskusi dan juga minta duit ...he...he...he...!"  Mungkin kesamaan psikis  sama-sama perlu "teman  idaman" sejak dari masa lalu itulah, akupun juga merasa nyaman di dekat Ce Netty.

Atau jangan-jangan, ada benarnya guyonan Mas Agus, calon "tukang insinyur" penggila lele yang asli Jogja itu, saat dulu kita saling kenalan di awal pertemuan!? Aku dan Ce Netty disebutnya, tumbu oleh tutup!?

"Di kelompok kita ini ada yang berpotensi menjadi pasangan pemimpin hebat! Bintang anak sulung, Netty anak bungsu. Dalam budaya Jawa, komposisi seperti ini disebut sebagai 'tumbu oleh tutup' yang bisa dimaknai berjodoh karena saling melengkapi". Katanya saat itu, ketika kita akan memilih ketua dan pengurus kelompok, walaupun sebenarnya aku tahu itu "akal bulus" dia, agar nggak dipilih jadi  ketua.

"Bintang kordes, Netty wakordes atau nanti bisa juga diteruskan, Bintang kepala rumah tangga, Netty ibu rumah tangga! Tapi itu nanti setelah KKN selesai ya...he...he...he..." Kelakar Mas Agus yang saat itu disambut cuitan-cuitan genit teman-teman yang lain.

Jujur, meskipun hanya sekilas sebenarnya aku juga sempat kepikiran atau jangan-jangan malah terobsesi ya dengan candaan Mas Agus itu. "Masa iya aku nggak ada rasa ke Ce Netty!? Udah orangnya baik, supel, pinter, calon dokter gigi, cantik jelita bak bidadari pula! Memang sih, dia lebih tua setahun dariku!?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun