Mohon tunggu...
kaekaha
kaekaha Mohon Tunggu... Wiraswasta - Best in Citizen Journalism 2020

(Mantan) Musisi, (mantan) penyiar radio dan (mantan) perokok berat yang juga penyintas kelainan buta warna parsial ini, penikmat budaya nusantara, buku cerita, sepakbola, kopi nashittel, serta kuliner berkuah kaldu ... ingin sekali keliling Indonesia! Email : kaekaha.4277@yahoo.co.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Testimoni Faktual Pelanggan Si-Listrik Pintar PLN

16 April 2016   19:37 Diperbarui: 4 April 2017   17:16 2526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ini merupakan pengalaman aneh, lucu, menggelikan sekaligus menjengkelkan yang benar-benar dialami oleh tetangga saya yang berkaitan dengan pencatatan meter listrik yang tidak akurat oleh pencatat meter PLN. Tidak hanya satu lho, tapi ada beberapa tetangga saya yang mengalaminya! Ilustrasi faktual berikut ini adalah salah satu yang menurut saya paling memberikan pelajaran bagi saya, kita dan PLN tentunya.

Begini ilustrasinya, tetangga baru saya tersebut kebetulan sudah memasuki tahun ke-2 (dua) tinggal dirumah yang disewanya tersebut. Letaknya terpaut sekitar beberapa rumah dari rumah saya. Selama ini tagihan bulanan PLN tergolong normal-normal saja dengan variasi tagihan antara 250-400rb untuk daya terpasang 1300VA dan menurut tetangga saya tersebut hitungannya dianggap pas saja dengan pemakaian (masih masuk akal, katanya!). Tapi, ketika mau membayar tagihan bulan selanjutnya betapa  terkejutnya tetangga saya tersebut, karena tagihan terbaru mencapai hampir 20 juta. Setelah melakukan komplain sekaligus crosscheck antara data angka meter terakhir yang tertera pada mesin meter Kwh dengan data catatan PLN, akhirnya memang ditemukan ada selisih pemakaian yang mencapai puluhan ribu kwh.

Pihak PLN memang mengakui ada kesalahan akurasi dalam proses pencatatan angka meter yang dilakukan oleh petugasnya. Tapi untuk mesin meter Kwh dan angka angka meter yang tertera tidak ada kesalahan dan itu dibuktikan oleh angka meter terakhir dalam struk tagihan bulan sebelumnya (angka meter yang sudah ditagih PLN) ketika di  crosscheckdengan angka yang tertera di meter listrik. Hanya saja, dalam masalah ini PLN tidak bisa menjelaskan mulai kapan selisih pencatatan itu terjadi, apakah sejak rumah berdiri atau baru saja sejak disewa oleh tetangga saya tersebut? Hal ini terkait dengan penanggung jawab yang harus membayar selisih pembayaran terhutang kepada PLN yang begitu besar. Faktanya, rumah tersebut sejak berdiri 12 tahun yang lalu memang dijadikan sebagai rumah sewaan dan selisih pencatatan yang berakibat adanya tagihan terhutang baru diketahui sekarang, setelah penyewanya berganti sampai lebih dari 6 orang!  Hayo, Kalau sudah begini harus gimana dong?

Mudah-mudahan ilustrasi faktual ini mendapat perhatian dari PLN agar tidak terulang lagi dikemudian hari, karena kejadian seperti ini sangat-sangat merugikan dan memberatkan pelanggan. Saya yakin, semua bukan berawal dari sebuah niat/kesengajaan dari institusi PLN, tapi lebih pada human error dari personil pencatat meter yang biasanya memang bukan karyawan PLN tapi tenaga kontrak yang disediakan oleh rekanan. Mudah-mudahan fakta-fakta seperti ini tidak seperti fenomena gunung es yang hanya terlihat sebagian kecil puncaknya saja tapi kenyataanya yang tidak terlihat jauh lebih besar. 

Untuk terhindar dari ribetnya masalah-masalah seperti diatas, sepertinya solusi jitu yang paling aman bagi pelanggan listrik PLN adalah dengan beralih menjadi pelanggan listrik pintar alias listrik prabayar! Enjoy aja....!

5. Privasi dan keamanan lingkungan pelanggan yang lebih terjaga

Seperti yang saya sebutkan pada point  3 (tiga) diatas, dengan menjadi pelanggan listrik prabayar saya merasa enjoy! semua kendali terkait PLN sudah ada ditangan dan kalaupun ada masalah dengan kelistrikan di rumah tinggal call ke 123, beres!. Bagusnya lagi, secara reguler tidak akan ada lagi petugas pencatat meter yang datang ke rumah untuk mencatat angka meter yang terkadang datang tidak beraturan dan diwaktu yang tidak tepat sehingga kehadirannya terasa mengganggu aktifitas dan privasi kita.

Selain itu, pernahkah terpikirkan siapa dan apa latar belakang mereka? Saya yakin hampir semua diantara kita tidak mengenal siapa mereka yang tiba-tiba masuk halaman kita untuk mencatat atau memfoto meter listrik kita? Celakanya lagi, sulit bagi kita untuk melakukan konfirmasi kepada PLN tentang identitas petugasnya dilapangan yang sering terlihat tidak melengkapi diri dengan seragam dan tanda pengenal resmi dengan berbagai alasan (Fakta ini sering saya dapati di lingkunan tempat tinggal saya di Banjarmasin! Entah di lingkuangan yang lain). Intinya, dengan semakin memperkecil kemungkinan akses orang luar yang tidak kita kenal masuk wilayah privasi kita, tentu juga mengurangi resiko akan keamanan lingkungan kita.

Jadi menurut saya, upaya PLN menghadirkan inovasi pelayanan melalui teknologi listrik pintar prabayar yang meminimalisir keterlibatan pihak lain (orang/human) dalam hubungan antara pelanggan dengan PLN, mempunyai banyak sisi positifnya. Selain mengurangi resiko human error,seperti salah catat yang berakibat sengketa fatal (point 3) juga bermanfaat untuk mengeliminir kemungkinan resiko keamanan lingkungan pelanggan.

6. Pulsa listrik yang mudah didapat dengan nominal bervariasi sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan

Sejak tanggal 1 Oktober 2015, pilihan nominal token listrik prabayar ditetapkan dengan sistem fix rate yang nominalnya sudah ditentukan oleh operator seperti layaknya sistem yang dipakai pulsa handphone yaitu pecahan 20.000, 50,000, 100.000, 200.000, 500.000, 1.000.000, 2.000.000 dan 5.000.000. Sedangkan pilihan  custom rate(angka nominal token sesuai permintaan konsumen) yang sebelumnya menjadi pilihan favorit pelanggan resmi dihapuskan. Walaupun pilihan transaksi token listrik custom rate dihapuskan (menurut saya konsep transaksi ini sangat demokratis ; rincian penjelasan di bawah), tapi beragamnya nominal token listrik yang disediakan saya kira masih sangat mudah untuk dijangkau oleh semua kalangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun