Syafri tersenyum bangga. Dia sebetulnya tidak takut pada juragan itu sebagai mantan jurnalis. Â Teman-temannya akan membela dia kalau sampai Widy berurusan.
Â
Cipaganti, 16 Mei 1957, sekitar 16.00
Rumah Hein sudah ada Angga, Utari, Paramitha, Yoga, Rinitje menunggu. Yoga juga membawa adiknya yang laki-laki yang seumur Dinni.Â
Mulanya Dinni canggung, namun Widy mengajarnya dengan sabar. Â Dansa dibuka dengan lagu Be Bob A Lula, Widy dengan Syafri, Yoga dengan Paramitha, Angga dengan Utari, Hein dengan Rinitje, Dinni dengan adiknya Yoga. Kinan mulanya hanya menonton.
Kemudian diikuti lagu Tutti Frutti  dari Little Richard yang energik.  Kinan mulai gelisah dan kakinya mulai begerak.  Ketika lagu Eddy Cochran "Twenty Flight  Rock" baru melantun satu bait, Kinan mendorong Widy dan mengambil Syafri.
Syafri menurut, karena melihat Widy hanya tertawa.
Tentu saja ada lagu "Rock Around The Clock" yang merupakan favorit  geng Bandung Memang Hebat.  Tak kurang dua kali Kinan mencuri Syafri dari Widy.
Mereka berdansa  hingga berhenti azan maghrib. Setelah  yang muslim salat, keluarga Hein mengajak makan malam Sup Kacang Merah dengan es kacang merah.  Dinni makan dengan lahap.  Widy duduk di sebelahnya kadang berbisik agar tidak berlebihan. Namun teman-temannya mengisyaratkan membiarkan.
Pukul tujuh malam mereka pulang, Syafri membonceng Kinan, Widy membonceng Dinni ke dago atas. Namun karena khawatir Angga, Yoga, Paramitha dan adik Yoga membuntuti dengan mobil. Â Crossboy masih berkeliaran di Bandung. (bersambung)
Irvan Sjafari