Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis (Empat Belas)

31 Agustus 2024   09:10 Diperbarui: 31 Agustus 2024   09:15 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pas ketika berangkat kuliah, dia masih bersama seorang perempuan masih berusia tiga belas tahun. Buah dadanya masih belum mekar. Perempuan kurus berkepang itu mungil, mengenakan rok dan baju yang tampaknya diberikan Maria kepadanya. Namun wajahnya memang cantik, kulitnya putih. Dia mengenakan sepatunya yang agak lusuh.

"Dia baru tiba malam tadi, kabur dari rumahnya.  Untung tidak apa-apa di jalan, lompat dari truk ke truk.  Dia hanya tahu alamat Maria yang tak sengaja mencatatnya ketika main ke rumah bibiku," tutur Widy. "Subuh tadi, Maria telepon aku, Kang Syafri masih tidur."

"Nggak mau kawin sama laki-laki sepantar Abah untuk bayar utang!" teriak Dinni sambil memeluk Widy.

"Belum akad kan? Ayo ikut teteh," kata Widy.

"Belum," sahut Dinni.

Syafri geleng-geleng kepala. "Cari perkara saja. Kau bisa dituduh menculik. Itu juragan kan orang kaya, nanti keluargamu dipersulit?" kata Syafri.

Widy untuk pertama kali melotot. Tetapi kemudian tersenyum. "Aku nggak takut.  Memang masih ada bibiku di situ.  Nama juragan itu Anom Subarkah. Bukankah kakang melayani Ratumu?" katanya merayu.

Syafri tidak berkutik. Dia paham Widy sangat peka terhadap nasib perempuan kalau dianggapnya diperlakukan tidak adil.. Mereka kemudian gedung parlemen DPRD Jawa Barat.

Empat anggota DPRD Jawa Barat, Sutarsih Rachman, Tjahjati Setiasih, bersama H. Mansyur dan A.H. Sjaron baru saja mengajukan petisi kepada pemerintah pusat agar dibuat peraturan yang membatasi umur perempuan menikah paling rendah lima belas tahun.

"Untuk aku menikahi anjeun ketika berumur delapan belas tahun malah lebih sedikit," kata Syafri ketika ia masuk ke dalam gedung menemani Widy mengantar Dinni.

"Kan aku yang mau dan Kang Syafri pilihanku, laki-laki yang mau menghormati perempuan kok," ucap Widy.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun