Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Gemini Syndrome, Episode Berdansa di Kota Romantis, Bagian Dua Belas

3 Agustus 2024   18:42 Diperbarui: 3 Agustus 2024   18:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ha..ha..ha..lenso atau dansa Belanda?"

"Dua-duanya, seru di lantai dan tempat tidur," jawab Widy ceplas-ceplos. "Kadang-kadang jaipong, lembut!"

"Nah, kayak apa itu gaya  jaipong. Kalau menari aku pernah dengar,  tetapi kalau di tempat tidur  kan berbeda, bagi ilmu dong!  Kalau soal tariannya,  Aku hanya tahu tari Tor Tor!  Aku belajar menari itu waktu Sekolah Rakyat, " kata Norma.

Tetapi Widy melirik Medina. "He, ada yang belum menikah?"

"Jelaskan saja, tidak pengaruh pada aku!" timpal Medina. "Malah jadi pengetahuan buat aku?"

Mereka bercakap-cakap benar akrab.  Widy membagi ilmunya.  Norma bersorak. Jilly hanya tertawa lebar.

"Wah, harusnya aku nodong Si karel menikah," timpal Jilly. "Keburu dia pergi ke Manado."

"Mudah-mudahan nggak jadi apa-apa di Minahasa," kata Norma. "Ngeri juga, kalau sebangsa saling berperang!"

"David masih punya kakak di sana," kata Jilly lagi. "Militer juga pula.  Dia anak buahnya Runturambi."

"Aku ceki!" teriak Norma, otomatis mengalihkan percakapan.

"Runturambi, siapa dia?" tanya Widy. "Aku hanya tahu Kawilarang dan kemudian Sumual, dikasih tahu Bapak-Bapak dari Manado kenalan kami waktu nonton balet di Lyceum."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun