Dago Atas, 17 Maret 1957
"Kang! Mandi sana!" Sudah itu kita salat subuh bersama." Widy membangunkan Angga dari tidurnya.
Syafri segera bangun. Â Istrinya sudah selesai mandi dan menunggu dengan mekenahnya. Â Dia keluar kamar menuju kamar mandi. Kemudian kembali ke kamar. Setelah berpakaian dia jadi imam Widy.
"Sekarang apa acaranya? Ke hutan dekat sini? Deklarasi sudah, dansa yang seru juga sudah. Jalan berdua pagi ini Yuuk!"
Widy mengangguk. Â "Ya, sudah sarapan dulu. Ibu sudah menyiapkan sarapan."
Mereka mendengarkan siaran radio tentang kabinet Ali  Sastroamidjojo jatuh.
"Kabinet jatuh lagi? Siapa yang menggantikannya?" tanya Widy.
"Kemarin Kang Jaka bilang, kabarnya Djuanda naik jadi Perdana Menteri!"
"Masih mau jadi wartawan? Bukannya sudah mengundurkan diri? Fokus kerja di paman Akang?"
"Jumat hari terakhir. Aku banyak dapat uang dari kawan-kawan sekantor. Tetapi masih utang satu liputan. Kita sudah bicarakan?"
Widy mengangguk. "Aku ikut kan? Kita kan sudah janji sama-sama menanggung?"