"Oh, Bu, boleh nggak aku mengajak Widy naik gunung."
Widy menahan tawa. Ibunya terdiam dan melihat keduanya. Â Tapi kemudian dia tertawa. "Boleh Atuuh! Â Saya mah percaya sama kalian!"
Di belakang adik Widy tertawa tergelak. Namanya Kintan. Umurnya baru delapan tahun.
"He, anak kecil!" teriak Widy.
"Aku suka makanan Sunda Bu, rasanya lebih sehat dari masakan daerah ayahku."
"Memang ayah kamu dari mana?"
"Padang, tapi aku tidak pernah ke sana," kata Syafri.
"Mmmh, makanan Sunda atau gadis Sunda.." suara Widy menyindir.
Syafri merah mukanya. Tetapi ibunya tidak memberikan reaksi berlebihan. Syafri malah salat di rumah Widy sebelum pamit ke tempat paman ibunya.
"Dia separuh Sunda Bu!" kata Widy ikut mengantarkan Syafri ke pintu pagar halaman rumahnya di Kampung Cigadung. Syafri bergerak menuju rumah pamannya yang masih cukup jauh di atas (Bersambung)
Irvan SjafariÂ