"Aku duga Romeo Pamungkas, pemilik bisnis kapal pesiar yang pernah mengundang dia liputan beserta berapa wartawan terpilih," timpal Iskandar.
"Jadi Aa dijamu dengan anak SMA, masih gadis nggak?" ucap Dinda terus menyelidik dengan tutur yang sopan, tetapi menusuk.
Ganang seperti kena skak mat. Untung usia cewek yang ditidurinya sudah 18 tahun, kelas III SMA hingga tidak kena aturan di bawah umur.
"Menurut ceritanya dia dikecewakan cowoknya dan balas dendam dengan jadi prostitusi, nggak gadis lagi," Ganang kembali terlepas.
Pandangan Adinda seperti sihir dan punya kekuatan telepati menebak pikirannya.
"Oke, terima kasih Aa, kapan kita WA-an ya?" kata Adinda dengan tenang memberikan nomornya pada Ganang.
Dan laki-laki itu dengan senang hati memberikan nomornya.
Roby dan Ananda, apalagi Lila tidak khawatir, karena mereka tahu siapa Adinda.
Ganang pun memberikan nomornya.
"Oh, ya ada rumor lima pembunuh bayaran hilang secara misterius ada saksi mata melihat mereka disergap mahluk gaib, tetapi tak ada jejak jelas di situ, hanya ada bercak darah," kata Iskandar.
"Kalian menyebutnya sebagai vampir. Alien yang nyaris mencelakan ayah dan ibu kami, musuhnya Hiyang," terang Dinda.