Mereka tidak mengetahui bahwa Ananda, Adinda dan Hiyang sudah lebih dahulu mengetahui informasi itu.
Hiyang punya teknologi mengakses ponsel cerdas yang berada di radius 10 kilometer dari tempat mereka.
Itu sudah dilakukan Hiyang ketiga eksekutif muda melarikan diri dan menghubungi relasi.
Bahkan berkat akses itu mereka mengingat wajah ketiga pemuda itu bahkan segera mengetahui siapa tukang pukul yang biasa disewa.
Tentu saja Adinda memberikan informasi pada Roby Fuzi.
"Ya, sudah kita waspada saja, aku juga sudah beritahu teman-temanku," kata Roby di warung makan dekat sekolah mereka di kawasan Cihampelas seusai jam pelajaran.
Roby tadi pagi sudah dipanggil kepala sekolah dan diberi peringatan keras karena masih aktif di geng motor.
Walau tindakannya membela kawan perempuan dibenarkan. Cerita yang beredar Roby lah yang membela Lila. Â
Di Warung itu juga Adinda mendapat telepon dari Iskandar, Kepala Biro Jawa Barat Membaca Indonesia, yang dia tahu atasan ibunya dan juga kawan ayahnya ketika di Bumi.
"Assalumalikum, sampun rasun, dengan Adinda, dapat nomor dari seorang polisi. Â boleh minta waktu wawancara soal Punclut?" terdengar suara.
Adinda berpikir sebentar. "Boleh di kantor Kang Iskandar saja, tetapi aku minta syarat bawa serta Aa Ganang Wicaksono si Mister Check In, yang ganteng itu."