Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius, Bagian Keempat

3 Desember 2023   08:29 Diperbarui: 3 Desember 2023   08:31 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustras: https://www.vectorstock.com

Baca:  Koloni  

Alif Muharam lolos dua kali percobaan pembunuhan dan dia mencoba melupakan kejadian. Tetapi Desember tahun lalu dia termasuk korban kecelakaan pesawat yang jatuh di sekitar perairan Riau."

"Firasatku mereka lebih beruntung daripada ayah dan ibu kita, selamat!" kata Ananda dalam kontak telepati dengan Adinda.

"Jadi dalang di balik pihak mencelakakan ayah dan ibu kami saha Kang Iskandar?  Oh ya mungkin Aa Ganang tahu?" Adinda sedikit merayu. "Apakah ada pihak penting yang terkait?"

"Tidak tahu persis. Cewek yang mereka selamatkan itu pernah dipaksa melayani seorang anak anggota parlemen Anton Maryanto, kami menduga pria yang ciri-cirinya yang kalian sebutkan dia," terang Iskandar.

Adinda dan Ananda merasa senang, orang yang kebetulan menyerang Lila adalah musuh mereka.

"Ntar dulu Bro Iskandar. Iya, mereka terlibat tetapi aku duga mereka bukan dalang, tapi ada lagi bos di Jakarta yang menjadi pemasok dan suka mentraktir wartawan juga yang meliput dia untuk acara bisnisnya,"  Ganang bersemangat karena Adinda terus meliriknya dengan genit.

"Ah? Kok kamu nggak bilang punya  informasi sepenting itu? Jangan-jangan kamu juga pernah make?" Iskandar melotot.

Ganang merasa kelepasan. "Kan aku hanya menduga, tetapi dia memang spesialis pemasok cewek SMA bagi mereka yang punya selera itu."

"Jadi kamu suka anak SMA seperti aku?" Adinda dengan tenang dan pandangan menggoda.  "Siapa namanya Aa?"

Ganang membalas dengan tatapan genit. Iskandar menendang kakinya agar lebih santai, karena ia merasa dua tamu pria lainnya tidak suka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun