Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Dua Pendatang Misterius, Bagian Keempat

3 Desember 2023   08:29 Diperbarui: 3 Desember 2023   08:31 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustras: https://www.vectorstock.com

Iskandar terperanjat. "Kok kamu tahu?  Lalu hubunganmu dengan Teteh Emma, kamu kos di sana?"

Adinda memberi isyarat pada Ananda untuk mendekatinya. Lalu dia menghidupkan video call. 

Iskandar merasa mau pingsan, karena rupa mereka mirip Rivai dan Sundari.

"Nanti kami jelaskan di kantor Kang Iskandar, tadinya Teteh Emma juga terkejut kok. Jangan lupa bawa Aa Ganang, harga mati!" Adinda tegas.

Menit itu juga Iskandar menghubungi Pimred di Jakarta dan memaksa Ganang sore itu juga ke Bandung untuk mewawancarai cewek SMA geulis soal bentrokan di  Punclut. 

"Jangan terlambat! Tumben ada cewek yang minta diwawancarai oleh kamu. Biasanya kamu yang sosor!" Iskandar sebetulnya kurang suka.

Tentu saja dia mau.

Dinda mengontak Lila untuk ikut bicara   dengan jaminan identitas dia tidak akan dibuka. Sebetulnya dia meminta Iptu Dedi Dhambudi untuk mengontak Iskandar.

"Malam ini pukul delapan malam di Kantor Biro Jawa Barat Membaca Indonesia, kamu jemput Lila. Roby menemani aku," ucap Adinda.

Nanda mengiyakan.

"Bakal menjadi perang terbuka, tetapi bagaimana pun mereka cari kita," sela Roby.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun