Dia kemudian tertawa lebar. "Suka-suka Micky lah!"
"Untung aku nggak besar di planet ini," Â celetuk Kanaya."Aku tidak suka difoto."
"Siren nggak butuh visual fisik. Dari pikiran manusia saja mereka bisa apa maunya. Jadi kalau ada laki-laki penggemar kamu tertangkap mereka dan ingin dikawinin, Siren tinggal mengubah wujud jadi kamu, akurasi 99%," terang Sono.
Kanaya hanya  tersenyum.
"Jadi kau punya anak dari Siren itu?"
"Tiga, satu tinggal di dalam danau itu. Sedang tidur. Hanya keluar kalau malam hari. Tapi kadang-kadang dia berkeliaran lazimnya manusia di kota ini. Seperti main petak umpet."
"Pantas kau mengasingkan diri di sini."
"Kembali ke Greg, yang bunuh bunda anak itu sudah jelas motifnya."
"Oh, ya yang berebut QQ itu bukan hanya manusia dan para siren, tetapi ada juga mahluk penculik manusia itu. Cuma belum tahu untuk apa? Mungkin mereka butuh usia panjang juga?"
Sementara Zia terpaksa menemani Farid bermain dengan bebek-bebek di tepi danau. Â Kapten Daud sekali-sekali mengawasinya?
"Hebat sekali anakmu, bisa di dalam air tawar, air laut, Â yang kau bawa kemari namanya siapa?"