Kapten Raymond datang bersama puluhan anak buahnya hanya menemukan Kuffeller dan empat serdadunya tewas, berikut bangkai enam robot bahkan ada bekas debu berbentuk manusia.
"Sudah! Bantuan dari negeri ini datang. Kita bawa tawanan dan pesawat sudah menunggu! Kelak saya habisi mereka!" geram Raymond.
                                                              ****
Pasukan Nusantara sudah datang dengan V-Cakrawala. Dua peleton serdadu berlompatan di antara blok, tembak menembak terjadi dengan serdadu  VGC yang tersisa di Mahameru.  Mereka yang tak terangkut dengan pesawat yang baru saja meninggalkan Mahameru menggerutu karena ditinggal.  Termasuk belasan anggota Lanun Hitam.
Hanya tiga serdadu dan dua Lanum Hitam tertinggal menyerah. Â Kapten Hadi menghela nafas. "Ini pertempuran terbuka. Kita seperti melawan kumpeni di zaman Bumi."
Alvin Ma dan pejabat kota segra meninjau. Dia hanya menggeleng kepala melihat mayat  tiga puluh enam serdadu VGC, mungkin lebih karena ada sudha jadi debu.  Dia juga melihat  bangkai dua puluh tujuh robot VGC  berserakan. Di pihak Nusantara,  tiga puluh gugur,  sepuluhan luka-luka.
"Oke, mereka bawa orang kami dan dua orang Anda, apa yang Anda lakukan?" tanyanya pada Bagus.
"Kontak orang kami di Tanjung Jakarta. Kami juga butuh amunisi!"
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H