Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[My Diary] Olie The Strong

12 April 2016   23:13 Diperbarui: 13 April 2016   11:46 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Olie cerita bahwa ia pernah memasan gaun wisuda dai Maison de Modeles dengan harga Rp1,5 juta. Saya kira harga pantas, karena bukan produk kapitalis yang dibuat dari kiringat ribuan buruh yang dibayar murah. Mudah-mudahan butik ini membayar gaji karyawannya cukup baik. Namun saya lihat sepintas kondisi kerjanya baik. Sayang hanya orang kaya yang bisa memiliki busana eksklusif seperti ini. Citra mengaku pernah menolak kuliah karena lebih suka buat kreasi seperti ini.

Jakarta-Bandung 2 September 2005.

Dear R. Perjalanan ke Bandung melalui tol Jakarta-Cikampek. Targetnya memang ingin merasakan tol Cipularang. Itu sebabnya saya berangkat dari Terminal Pulogadung. Berangkat pukul 13:23 dan 14:23 sudah di Pintu tol Cikampek. Kemacetan karena sebuah truk menaglami kecelakaan. “bete!” teriak seorang penumpang wanita ketika kami beristirahat di sebuah rumah makan di Purwakarta. Untungnya pemandangan jalur Cipularang menarik, pada KM 102 hamparan kebun teh dan pepohonan.

Pukul 15:26 sudah masuk kota Bandung, bus keluar dari Gerbang Pasir Koja.
Bang Irvan, aku dah di Bdg. Tapi msh di Jatinangor, kosan adikku. Bang Irvan ada di daerah mana? Bsk mlm Minggu ketemuan di Dago yuk, nanti aku kenalin teman2 Capo Bdg. (SMS Olie 17:52 dari 0817206xxxx).

Rencananya yang ke Bandung selain aku, Olie, ada Adhi dan Dasir teman sekantor juga. Aku menginap di rumah adikku di Cicendo. Adikku Alfian dan isterinya Atiek menyambutku. Kami makan masakan Bibik dengan daging pedasnya enak sekali.

Sabtu, 3 September 2005.

Dear R. Seharian keliling Bandung ke rute-rute tradisional, Alun-alun, Palasari, malam baru ke Merdeka nonton pertunjukkan capoeira-nya Olie di GOR. Aku dipernalkan dengan cowoknya Olie. Namanya Surya dan kawan-kawan capoeira lainnya. Surya bersama tiga kawannya mendirikan usaha susu kambing di Ciwidey. Dia cerita mulai perizinan, red tape, ternyata masih ada melibatkan RT, RW kepala Desa hingga aparat lainnya.

Kawan-kawan capoeira Bandung benar-benar komunitas yang solid. Ada anak SMA hingga pekerja. Yang kecil pulang pakai cium tangan pelatihnya. Seorang capoeirista cerita soal dia jadi bodyguard seorang kaya masuk klub party, sunday night, sun gay. Anak-anak capoeira latihan jam 7 pulang jam 9 malam, tetapi ngobrolnya seperti malam minggu ini sampai tengah malam, terang Surya.

Capoeira Bandung tidak luput dari persoalan seperti jakarta. Grupo sudah diintegrasikan, seperti grupo ITB susah bergabung dengan Grupo Unpad. Mungkin ego intelektual. Aku menikmati musik Berimbau. Mereka mahir memainkan lagu Qasidah dengan Berimbau.

R tertawa ngakak. Kamu nggak cemburu katanya? Loh, buat apa? Olie hanya sebuah cerita dari sekian puluh cerita dalam diary ini. Aku bilang hanya tertarik. Tetapi tadinya cowok menjawab pertanyaan aku: Kok Olie, nggak capek-capeknya dengan gerakan Capoeira? Kan dia cewek? Surya tertawa: Memangnya Olie cewek? Aku pun tertawa kecil. Olie hanya tersenyum mendengarnya.

Bandung, 4 September 2005

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun