Secara matematis, keputusan ini terbukti lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan membeli barang dengan cara kredit.
Ambil contoh pembelian motor. Harga motor secara tunai mungkin sekitar 12 juta rupiah, namun jika dibeli dengan kredit, harganya bisa melambung tinggi, bahkan mencapai 17 jutaan, tergantung durasi kreditnya.Â
Dengan menabung setiap bulan sejumlah tertentu, dalam waktu satu tahun kami bisa membawa pulang motor tersebut tanpa harus terjebak dalam sistem kredit. Ini bukan hanya pilihan yang bijak secara finansial, tetapi juga menjadi sesuatu yang membanggakan.
Selain itu, membeli barang secara kredit juga memiliki risiko pada penurunan nilai ekonomi barang tersebut. Setelah lunas membayar cicilan, harga jual kembali barang cenderung turun drastis.Â
Oleh karena itu, prinsip ini menjadi pegangan kami untuk menghindari pembelian barang secara kredit. Kami yakin bahwa membeli dengan menabung tidak hanya lebih efisien secara keuangan, tetapi juga menghasilkan hidup yang lebih tenang karena tidak terbebani oleh pembayaran cicilan setiap bulan.
Prinsip ini juga memberikan perlindungan terhadap kondisi keuangan keluarga. Meskipun kami bersyukur tidak pernah mengalami kejadian darurat yang memaksa berhutang, namun dengan menolak kredit, kami dapat memastikan bahwa keuangan keluarga tetap terjaga dan tidak terpengaruh oleh kondisi yang tidak terduga.
Cashless
Prinsip cashless atau non-tunai menjadi landasan yang kami terapkan dalam pengelolaan keuangan keluarga. Kepercayaan pada metode ini ternyata memberikan keuntungan signifikan dalam memangkas pengeluaran, karena membawa uang tunai sering kali mengakibatkan kecenderungan untuk berbelanja impulsif.
Dalam pengalaman pribadi, perbandingan antara membawa uang tunai dan menggunakan cashless, terutama melalui e-wallet, memberikan hasil yang cukup mencolok.Â
Psikologi manusia yang cenderung konsumtif seringkali mendorong untuk membeli barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan saat membawa uang tunai. Kemudahan transaksi dengan uang tunai seringkali menjadi pemicu pengeluaran yang tidak terencana.
Berbeda dengan transaksi tunai, tidak semua tempat penjualan dapat menerima pembayaran non-tunai. Hal ini secara otomatis membuat kami lebih selektif dalam berbelanja, karena keterbatasan penggunaan cashless, sehingga mau tidak mau akan menjadikan kami lebih hemat.Â
Meskipun terdapat beberapa kendala, metode ini memberikan keuntungan tambahan, seperti potongan harga, cashback, atau bonus lainnya. Faktor-faktor ini menjadi alasan tambahan untuk memilih metode cashless yang lebih efisien dan hemat.