"Maaf roy, aku gak bisa membalas perasaan kamu."
"Mau sampai kapan sih jul, kamu membiarkan diri kamu tersiksa?"
"Aku gak tau roy! Mungkin, setelah aku mati, dia bisa berubah menjadi lebih baik."
"Itu gak akan pernah terjadi."
"Memangnya kamu Tuhan, yang tau segalanya?"
"Plis, buka pikiran kamu jul. Kamu udah tersiksa fisik dan batin selama bertahun-tahun pacaran sama dia. Kenapa sih kamu gak putusin dia aja?"
"Kalau ngomong putus sih aku bisa. Tapi, kamu gak akan pernah tau apa yang akan terjadi ke aku, kalau aku ngomong putus ke dia."
"Aku tahu jul! Mukul, nampar, dan bahkan bisa lebih dari itu kan? Terus, kamu biarin dia berlaku seenaknya ke kamu? Dia itu hanya pacarmu, bukan suami. Sekarang, ayo kita temui dia dan kamu harus mutusin dia dihadapanku."
"Aku gak mau."
"Kamu takut?"
"Tolong, jangan paksa aku!"