"Aku gak maksa kamu. Aku cuma gak mau, orang yang paling kusayang itu tersiksa terus menerus. Kamu pantas bahagia jul, tapi bukan sama dia."
"Maksud kamu?"
"Kamu pantas bahagia sama aku, satu-satunya laki-laki yang benar-benar tulus mencintai kamu."
"Dulu, dia juga bilang begitu ke aku. Dia bilang, kalau dia sangat mencintai aku. Tapi apa kenyataannya sekarang? Omongan dia berbanding terbalik dengan perbuatannya. "
"Gak semua cowok memiliki sifat yang sama."
"Apa kamu yakin dengan omongan kamu?"
"Ya, aku yakin. Dan akan kubuktikan seberapa besar cintaku ke kamu. Tapi, kamu harus putusin pacarmu dulu."
"Tapi roy!"
"Plis, dengerin aku kali ini aja! Aku cuma mau bikin kamu bahagia. Sudah terlalu banyak air mata yang jatuh, setiap kali kamu bersamanya. Aku hanya ingin mengubah kepedihan yang kamu rasakan selama ini, menjadi kebahagiaan.
      Melihat roy yang begitu tulus mencintaiku dan berusaha untuk membebaskanku dari pacarku yang kasar, aku pun memberanikan diri untuk menemui pacarku, Leo.
"Leo, aku mau kita putus!"