Mohon tunggu...
Just Riepe
Just Riepe Mohon Tunggu... Guru (Honorer) -

I am a simple people (Reading, writing, singing, watching, traveling)

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Di Ujung Penantian

30 Desember 2016   20:11 Diperbarui: 30 Desember 2016   20:39 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Neng sudah sampai," kata kondektur bis membuyarkanlamunanku. Ternyata aku sudah tiba di Terminal Cicaheum. 

"Oh iya, makasih, Pa." Akupun tersadar, danbergegas turun dari bis. 

***

Sudah hampir tiga minggu dari kejadian itu. Namun aku belumbisa melupakannya. Dan, satu pertanyaan besar selalu menyelimuti hatiku, ada apa Rif? Apa yang terjadi padamu?

Aku sudah menyempatkan untuk mengecek email. Ternyataada  tujuh email dari Rifan yang belum kubaca.Ah, jelas saja dia marah. Mungkin dia merasa kalau aku sudah tidakmempedulikannya lagi. Dan Rifan benar, di salah satu emailnya dia bilang kalauliburan semester kali ini ingin bertemu denganku, karena ada sesuatu yang ingindibicarakannya.

Aku mendesah panjang, mataku menerawang, melintas ruang dandimensi. Menelusuri alur-alur waktu, dan jejak-jejak yang ditinggalkannya.Sesak merasuki dadaku.

Waktu terus berlalu, berganti minggu, berganti bulan,perputaran yang sangat cepat. Hingga akhirnya sudah memasuki minggu ke enam,sejak aku balas semua email-emailnya. Aku berusaha menjelaskan kembalikejadian-kejadian yang aku alami. Aku meminta pengertiannya untuk memaafkanaku. Tapi tidak ada balasan satu pun. Mungkin dia sudah tidak mau bacaemail-emailku? Termasuk juga sms dan panggilan teleponku. Empat smsku tidakdibalas, padahal ada laporan: delivered.Panggilan teleponku pun tidak diangkat. Apa yang terjadi padamu, Rif? Balasdendam? Senaif itukah sikapmu padaku? 

Akhirnya hal yang selama ini aku takutkan terjadi. Rifanbenar-benar meninggalkanku. Menjauhi dan tidak peduli lagi padaku. Akumenyesal. Aku tidak mau kehilangan dia.

Rabb, dada hamba sakit.Hati hamba pedih. Apa yang sebenarnya terjadi pada hamba? Hamba berusaha untukselalu taat pada-Mu, menjalankan perintah-Mu dan menjauhi larangan-Mu. Tapikenapa Engkau justru menimpakan ini pada hamba?

Rabb, hamba sangatmencintai Rifan. Hamba selalu berharap dan berdoa agar dia juga mempunyaiperasaan yang sama, hingga kelak kami bisa hidup bersama dalam naungan sakinah,mawaddah, warohmah sesuai syariat-Mu. Tidakkah Kau dengar jeritan hamba wahaiAllah... Lantas kenapa Engkau jauhkan hamba darinya? Hati ini sedih, Rabb.Separuh jiwa hamba seakan mati. Apakah Engkau tidak sayang pada hamba?

Air mata pun jatuh di pipiku. Aku tak kuasa lagi menahannya.Aku tidak tahu lagi apa yang kurasakan. Pikiranku kalut. Emosiku labil. Rabb,bimbing hamba dalam menghadapi masalah ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun