Selamat tinggal dunia mahasiswa, aku akan melupakanmusejenak.
***
Bis yang kutumpangi melaju dengan cepat, seolah tahu kalauaku sedang rindu pada keluargaku dan ingin segera bertemu mereka. Biasanyadalam setiap perjalanan pulang, aku selalu tertidur, tapi tidak untuk kali ini.Aku ingin menikmati perjalanan ini, dan merasakan rindu yang mengalir dalamdarahku. Apa kabar kampungku? Apa kabar semua?
Ah, sudah berapa lama aku tidak pulang mudik? Pikiranku menerawang,mengorek-ngorek tumpukan memori yang tercampur bersama peristiwa lainnya, dalamfile otakku. Hampir satu semester!Ya, satu semester! Aku baru ingat, terakhir aku pulang kampung, yaitu saatliburan UAS semester kemarin, sekalian ngambil uang untuk registrasi. Subhanalloh! Tidak terasa. Semester inibenar-benar tidak menyisakan waktu senggang.
Tiba-tiba HP ku bunyi. Sepertinya ada sms masuk.Â
12-02-05 09.47
Dari : Rifan
Udah baca mail gue ?
Astaghfirulloh!RIFAN. Dia kirim e-mail? Aku belumsempat membukanya. Rifan, afwan, akumemang sudah berniat ke warnet. Tapi, kesibukan-kesibukanku, pemantapan kuliah,responsi, praktikum dan persiapan UAS sungguh menyita konsentrasi. Ditambahlagi dengan tugas-tugas yang harus selesai sebelum UAS, membuat waktu luangkusangat sedikit. Rifan, sekali lagi afwan,bukan aku tidak konsiten, tapi...
Aduuh, mana pulsaku habis lagi. Gimana balesnya ya? Hmm,nanti saja kalau sudah di rumah, mudah-mudahan ada counter pulsa. Tapi, di daerahku sinyalnya masih jelek, belum adatower untuk telepon seluler. Ya sudah, aku janji, begitu aku kembali kuliahlagi, aku akan langsung buka e-mailkamu. Semoga kamu bisa mengerti. Memangnya kamu ngirim artikel apa sih?
Tiba-tiba HP ku bunyi lagi, ini bukan sms, tapi panggilantelepon. Muncul nama Rifan di layar. Kebetulan sekali, jadi aku bisa jelaskanpermasalahanku. Akupun segera mengangkatnya.Â
"Assalamu 'alaikum."