Mohon tunggu...
Joyce Silvia
Joyce Silvia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

hiii kompasianer !!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Terduga

30 September 2022   20:33 Diperbarui: 30 September 2022   20:36 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ihiy mau belanjaaa."

"Ihiy borong dong."

Setelah itu kami pun akhirnya sampai di depan mall BIP, kami memasuki mall tersebut dengan perasaan bahagia karena ini adalah hari dan juga pengalaman pertama kami pergi ke Bandung tanpa ditemani oleh orang dewasa. Walau sebenarnya selama di perjalanan aku selalu merasa deg-degan, tapi semua itu tidak sebanding dengan kebahagiaan yang aku rasakan. Kami menonton bioskop, membeli sesuatu, dan tidak lupa untuk makan. Tidak terasa karena terlalu menikmati waktu kebersamaan, kami tidak sadar bahwa jam sudah menunjukkan setengah lima sore. Kami pun bergegas keluar mall berniat untuk menunggu Damri.

Ketika kami sedang duduk pandangan ku tertuju kepada seorang bapak tua yang sepertinya adalah seorang tuna rungu yang sedang berusaha mengobrol dengan supir taksi. Pemandangan tersebut membuat hatiku sedikit terenyuh.

"hah ? huhagfadhsjjg ?"
Ucap Bapak Tua tersebut bertanya kepada para supir taksi.

"Hah ? hgdsyhuggujjjb "
Balas salah satu supir taksi dengan ucapan tidak jelas mengikuti sang bapak tua, seolah-olah dia sedang mengolok-ngolok bapak tua tersebut. Mereka semua pun akhirnya tampak tertawa bersama.

Aku yang melihat hal itu merasa kesal, namun tidak bisa melakukan hal apapun karena jujur hal itu sedikit membuatku takut. Aku pun berusah menenangkan diriku dengan mengalihkan pandangan ke arah lain dan ikut mengobrol dengan Kyla dan Kika. Tiba-tiba ketika sedang asik mengobrol sang bapak tua tadi sudah berada duduk di samping kami bertiga. Ia pun menaruh karung yang sepertinya berisi botol-botol bekas di bawah kakinya.

"Kalian lagi nunggu damri ya neng ?" Tanya bapak tua tersebut, dan tentu saja hal tersebut membuatku sangat terkejut. Ternyata ia bisa berbicara dengan baik dan benar, mungkin apa yang dia lakukan tadi bersama supir taksi lain hanyalah untuk bercanda. Tapi tetap saja hal itu aneh apapun alasanya.

"Hehehe iya pak, kami lagi nunggu damri." Ucap Kika

"Jam segini masih lewat ga ya Pak damri nya, apa udah ga ada." Tanyaku sedikit ragu kepada Bapak tersebut karena aku masih kaget.

"Waduh jam segini biasanya udah ga ada yang lewat neng. Lagian emangnya kalian semua dari mana ?"
Tanya Bapak tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun