Mohon tunggu...
Joyce Silvia
Joyce Silvia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

hiii kompasianer !!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tak Terduga

30 September 2022   20:33 Diperbarui: 30 September 2022   20:36 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sinar matahari siang itu entah mengapa terasa berbeda dari biasanya, rasanya kota Bandung seperti sedang menjadi pusat dari tata surya dengan panasnya yang membuat bulir keringat terjatuh dari peluh setiap orang yang lewat menuju tujuan mereka masing-masing. Namun hal itu tidak mengurangi kegembiraan yang sedang aku rasakan, karena sebuah janji pertemuan untuk bertemu dengan sahabat-sahabatku. Aku dengan semangat menunggu kedatangan mereka di depan stasiun kereta api yang sudah ramai diisi oleh manusia-manusia yang terlihat sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Hingga dua orang muncul di antara semua itu dengan sedikit berlari untuk menghampiri ku. Salah satu hal yang sangat aku syukuri dari sekian banyak kebaikan yang Tuhan beri dalam hidupku adalah bagaiamana aku sangat bersyukur bisa bertemu dengan mereka sebagai sahabatku.

"Kalian lama banget sih, nyampe nya." ucap ku kepada mereka yang sedang menyampirkan tas masing-masing.

"Ya maaf, tadi kami terjebak macet sedikit." Kyla berkata seperti itu sambil menyampirkan anak rambutnya yang sedikit menghalangi ketika ia berbicara.

Setelah itu kami pun berjalan menuju loket untuk memesan tiket dari Padalarang menuju Bandung. Selagi menunggu keberangkatan kami duduk sambil bercanda gurau, hingga kereta pun tiba dan kami bersama penumpang yang lain berbondong-bondong masuk ke dalam. Semuanya tampak menyenangkan selama diperjalanan kami menikmati momen kebersamaan itu dengan baik.

Selagi bercanda gurau aku juga tidak lupa memotret dan merekam setiap moment yang bersatu dengan pemandangan indah sepanjang jalan. Semua orang yang ada disana menikmati perjalanan dengan baik, ada yang hanya duduk berdiam diri, ada pula yang tidur namun sambil mendengarkan musik menggunakan earphone. Berbanding terbalik dengan kami bertiga yang selalu berisik karena candaan-candaan konyol yang kami buat. Akibat terlalu menikmati waktu perjalanan kami tidak sadar bahwa kami sudah sampai di tujuan. Kami pun turun dari kereta api lalu melanjutkan perjalanan kami menuju bagian luar stasiun untuk memesan grab menuju mall BIP."Eh kita mau kemana dulu nih ? mau nonton dulu apa makan dulu guys." tanya Kyla ketika kami sudah masuk ke dalam mobil grab.

"Mending kita jalan-jalan dulu kalian harus temenin aku nyari celana dulu ya." ucap Kika.

"Ihiy mau belanjaaa."

"Ihiy borong dong."

Setelah itu kami pun akhirnya sampai di depan mall BIP, kami memasuki mall tersebut dengan perasaan bahagia karena ini adalah hari dan juga pengalaman pertama kami pergi ke Bandung tanpa ditemani oleh orang dewasa. Walau sebenarnya selama di perjalanan aku selalu merasa deg-degan, tapi semua itu tidak sebanding dengan kebahagiaan yang aku rasakan. Kami menonton bioskop, membeli sesuatu, dan tidak lupa untuk makan. Tidak terasa karena terlalu menikmati waktu kebersamaan, kami tidak sadar bahwa jam sudah menunjukkan setengah lima sore. Kami pun bergegas keluar mall berniat untuk menunggu Damri.

Ketika kami sedang duduk pandangan ku tertuju kepada seorang bapak tua yang sepertinya adalah seorang tuna rungu yang sedang berusaha mengobrol dengan supir taksi. Pemandangan tersebut membuat hatiku sedikit terenyuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun