Ilmu Nahwu (Tata Bahasa): Untuk memahami struktur kalimat dan perubahan makna yang terjadi akibat perubahan i'rab.
Ilmu Sharaf (Morfologi): Untuk mengetahui bentuk asal dan perubahan kata-kata dalam Al-Qur'an.
Ilmu Isytiqaq (Etimologi): Untuk mengetahui asal-usul kata dan bagaimana kata tersebut memengaruhi makna ayat. Misalnya, kata Al-Masih yang dapat berasal dari al-siyasah (kepemimpinan) atau al-mah (mengusap).
Ilmu Ma'ani (Semantik): Untuk memahami makna kata dan konteks kalimat dalam Al-Qur'an.
Ilmu Bayan (Penjelasan): Untuk mengetahui kejelasan makna ayat-ayat Al-Qur'an, termasuk perbedaan antara yang tersurat dan tersirat.
Ilmu Badi' (Keindahan Bahasa): Untuk mengenali keindahan retorika Al-Qur'an dan rahasia seni bahasanya.
Ilmu Qira'at (Bacaan): Mufassir harus memahami variasi bacaan Al-Qur'an (qira'at) karena perbedaan bacaan dapat memengaruhi makna.
Ilmu Ushuluddin (Teologi): Untuk memahami prinsip-prinsip dasar akidah Islam.
Ilmu Ushul Fiqih: Untuk memahami metode penggalian hukum dari teks-teks Al-Qur'an.
Ilmu Asbabun Nuzul (Sebab Turunnya Ayat): Untuk mengetahui konteks historis dan latar belakang ayat tertentu.
Ilmu Nasikh dan Mansukh: Untuk memahami ayat-ayat yang telah dihapus hukumnya (mansukh) dan yang menggantikannya (nasikh).