Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Nomine Best in Fiction Kompasiana Awards 2024 Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejak Sepatu di Pasir Putih

8 Januari 2025   11:57 Diperbarui: 8 Januari 2025   11:57 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jejak sepatu di pasir putih. Sumber: istock/credit: HeorgeDolgikh

Setelah permintaan maaf itu aku pulang, mengingat matahari sudah menyapa langit hingga warna biru mulai terlihat. Kusesali atas ucapanku tadi.

***

Pagi berikutnya, aku ke pantai lebih siang. Aku sengaja berangkat saat langit sudah cerah. Apalagi hari ini aku menikmati cuti kerja. Lagipula, aku tak mau memancing kemarahan Ibu. Kemarin beliau murka padaku karena nasihatnya tak kuhiraukan.

Sesampai di pantai, aku tak lagi memerhatikan pasir, adakah jejak sepatu atau tidak. Tak penasaran lagi dengan jejak kaki yang beberapa minggu mengusik hati.

Melihat dan menikmati pantai saat sudah terang seperti kali ini, tak kalah menyenangkan dan menenangkan. Kokohnya karang yang disapu riak atau hantaman ombak jelas di mataku. Aku bisa mengabadikan sekitar pantai sepuasnya. Kurasa sesekali aku memang harus ke pantai kalau sudah terang. 

"Assalamu'alaikum, Kirana."

Suara Bima terdengar di telingaku. Kujawab salamnya. Bersamaan itu, dia berdiri di sampingku.

"Maafkan aku, Kirana."

Aku tak menanggapi ucapan Bima. Hatiku merasa tak enak karena mengeluarkan kata-kata yang tak pantas pada mendiang tunangannya.

"Aku merasa bersalah padamu. Makanya aku sengaja menunggumu," ucapnya.

Aku tersenyum tanpa melihat ke arahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun