Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejak Sepatu di Pasir Putih

8 Januari 2025   11:57 Diperbarui: 8 Januari 2025   11:57 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jejak sepatu di pasir putih. Sumber: istock/credit: HeorgeDolgikh

Kurasa Bima ini aneh sekali. Kalau sudah punya tunangan, kenapa mau meninggalkan jejak di pasir? Bukankah cukup bertemu dengan tunangannya?

"Melihat jejak sepatu di pasir pantai ini, seolah aku bisa kembali bersama Riana."

"Maksud Anda?"

"Dia sudah tak bersamaku," ucap Bima dengan wajah menghadap ke arahku.

"Selingkuh?" tanyaku dengan menggerakkan bibir tanpa suara dan mata melihat ke arahnya. 

Tak kusangka pertanyaan itu membuat sorot matanya tajam. Ada amarah di sana. Aku merasa ngeri melihatnya.

"Maaf, aku lancang..."

Kubalikkan tubuh dan meninggalkan Bima.

"Dia sudah di surga," ucapnya dengan suara lantang. Kutahu, dia menahan marah.

Aku berhenti dan membalikkan tubuh.

"Maafkan aku. Aku turut berduka cita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun