Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jejak Sepatu di Pasir Putih

8 Januari 2025   11:57 Diperbarui: 8 Januari 2025   11:57 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi jejak sepatu di pasir putih. Sumber: istock/credit: HeorgeDolgikh

Aku berpikir kalau dia pasti berangkat lebih awal daripada aku. Jadi, untuk menemukan pemilik jejak sepatu itu, aku mengakalinya dengan berangkat ke pantai lebih pagi. Sampai-sampai Ibu mengerutkan dahinya, saat aku bergegas ke pantai, ketika toa masjid mulai menyuarakan Kalam Ilahi, tanda kalau setengah sampai satu jam lagi akan memasuki waktu Subuh.

"Berangkatnya setelah salat Subuh saja, Rana!" kata Ibu, yang kemudian menceramahiku untuk menjaga salat.

"Iya, Bu. Aku salat di mushala dekat pantai saja," jawabku, sambil menyalami Ibu.

"Tapi..."

Aku tahu, Ibu akan mengingatkan aku lagi kalau salat berjamaah itu memiliki keutamaan dua puluh tujuh derajat dibandingkan salat sendirian.

***

Angin laut menerpa tubuhku. Dengan sedikit penerangan di sekitarnya, aku menyapukan pandangan ke berbagai sudut. Kupicingkan mata, berharap bisa menangkap bayangan manusia yang kuharap dialah pemilik jejak sepatu misterius itu. 

Kuberjalan pelan, tak fokus menikmati suasana pantai, kali ini. Kepala sedikit kutundukkan untuk menemukan jejak-jejak sepatu. Karena masih terlalu gelap, aku agak kesulitan menemukannya.

Tanpa kusadari gawaiku yang tadinya kupegang dan mau kumasukkan ke saku celana, malah jatuh. 

"Ya Allah, kenapa aku ceroboh begini?" omelku.

Kuambil gawai segera. Daripada nanti terkena air laut di pantai ini. Saat mengambil gawai itulah, mataku menangkap jejak-jejak sepatu. Jejak sepatu yang bentuknya seperti kemarin-kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun