Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Pak Kura-kura Menemui Pak Matahari yang Pemarah

13 Oktober 2024   14:57 Diperbarui: 21 Oktober 2024   17:19 360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Koleksi Pribadi diolah melalui Microsoft Designer

"Aduh, saya ini kalau jalan lambat, Pak Kelinci. Pasti lama untuk sampai ke tempat Pak Matahari," ucap Pak Kura-kura, sambil menyebutkan warga yang bisa cepat kalau berjalan atau berlari.

"Pak Monyet sama Pak Kancil memang cepat kalau bergerak, Pak. Tapi mereka sadar kalau sering bicara yang ceplas-ceplos. Khawatirnya nanti Pak Matahari malah semakin marah dan cuaca semakin panas."

Pak Kura-kura menyimak penjelasan Pak Kelinci.

"Kalau Pak Kura-kura itu kami nilai sabar dan bicaranya sopan. Bijaksana, begitu. Pasti Matahari nggak akan marah kalau dengar penuturan Pak Kura-kura."

Pak Kura-kura tersenyum.

"Bagaimana, Pak Kura-kura? Apakah bisa membantu penduduk hutan?"

Pak Kura-kura terdiam beberapa saat. Dia tampak berpikir.

"Baiklah, Pak Kelinci. Saya akan coba bicara dengan Pak Matahari. Semoga saya bisa membantu."

***

Keesokan paginya, Pak Kura-kura berangkat ke tempat Pak Matahari berada. Keberangkatan Pak Kura-kura dilepas banyak penduduk Hutan Hijau. Mereka menyampaikan harapan agar perjalanan Pak Kura-kura selamat dan membawa kebaikan untuk lingkungan Hutan Hijau dan penduduknya.

Dengan pelan, Pak Kura-kura berjalan. Dalam hatinya terpanjatkan doa, agar dia bisa membantu penduduk Hutan Hijau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun