"Mey, gimana kabarmu?" tanyaku.
Kau tersenyum.Â
"Alhamdulillah baik. Kamu?"
"Ya beginilah. Baik selalu," jawabku.
Aku bingung mau ngobrol apa denganmu. Padahal kemarin-kemarin saat tak bertemu dan mencarimu, banyak tanya yang mau kuajukan padamu.
"Hei, gimana kuliahmu? Sudah jadi dokter kan?" tanyamu riang.
"Aku sekarang ambil spesialis penyakit dalam nih, Mey..."
Kau membelalakkan mata dan tersenyum. Sungguh kalau diminta, aku akan memintamu untuk tak melakukan itu. Saat membelalakkan mata dan tersenyum seperti itu, kau terlihat lucu dan menggemaskan.
"Alhamdulillah. Sukses selalu ya, Fariz!" ucapmu.
Tiba-tiba ada teman yang menghampiri dan menyalamimu. Aku lupa namanya. Tapi wajahnya familiar.
Kalian berbincang akrab. Jadi lebih baik aku menjauhi kalian dulu. Nanti kalau kalian sudah selesai ngobrol, kau akan kuajak berbincang lagi.