Aku terjatuh. Aku kesulitan untuk berdiri. Tubuhku tak kuat lagi menahan sakit. Pandanganku menjadi gelap.
**
"Angdu, bangun!"Â
Tubuhku ditepuk-tepuk sayap Lema. Mataku terasa berat. Sekilas kulihat Lema tersenyum. Dia mendekati dan mencium pipiku.
"Kamu nggak apa-apa kan, Angdu?"
Aku mengangguk. Lengan dan kakiku diperban putih. Sakitnya sudah berkurang.
"Alhamdulillah. Aku bahagia sekali, Angdu!"
"Kenapa kamu di sini. Bukankah kamu kusuruh pergi?"
"Kasihan kamu, Angdu. Jadi aku menemanimu..."
"Tapi pasti kamu dicari ibumu. Kasihan ibumu, Lema..."
Lema tersenyum.