Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Angdu dan Lema

22 Januari 2020   08:33 Diperbarui: 22 Januari 2020   08:36 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lema yang duduk di dekat telingaku menjadi terkejut. Rupanya dia tertidur di tubuhku. Mungkin dia kelelahan. Kalau kepanasan, dia bisa bersembunyi atau berteduh di balik bulu-bulu hitam di tubuhku.

"Maaf, aku tertidur, Angdu..."

Aku tertawa. 

"Nggak apa-apa, Lema. Kita memang berjalan terlalu jauh. Kamu pasti lelah..."

Lema tersipu.

Kembali aku bertanya tentang hutan yang sudah berbeda saat ini.

"Ah... iya, Angdu. Aku juga merasakan. Hawa menjadi lebih panas. Untuk mencari makanpun sulit..."

**

Akhirnya kami menemukan pohon cempedak di dekat sungai yang airnya masih jernih. Berada di sana. Baru saja kami akan mengambil buah cempedak, tiba-tiba dari balik batu di sebelah pohon cempedak muncul manusia berkacamata hitam.

Kami hendak berlari, tapi manusia itu mengeluarkan senjata api. Kami panik sekali.

"Ibu... Lema... bagaimana ini?" seruku dengan panik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun