Harimau berteriak.
"Panas...panas... apa yang kau lakukan hai, kelinci gendut?"
Kelinci sulung tertawa.Â
"Hahah.. Cuma main serbuk cabe kok, harimau..."
Harimau marah dan mau menerkam kelinci. Kelinci meloncat dan menghindari harimau. Harimau mengejar. Namun tiba- tiba dia terpeleset! Rupanya kakinya dilumuri minyak oleh si kelinci tengah. Dia mencoba berdiri namun jatuh lagi. Dia merasa lantai rumah kelinci begitu licin.
Karena tak bisa berjalan, harimau merangkak menuju pintu rumah kelinci.
"Tolong...! Mata dan wajahku panas. Lantainya licin. Bantu aku pergi dari sini!"
Tak seorangpun yang mendengar dan membantu harimau itu. Tibalah harimau di pintu rumah. Tiba- tiba dari atas atap berjatuhan batu- batu kecil. Batu- batu itu mengenai kepala harimau.
***
Sore harinya. Ibu dan bapak kelinci pulang. Tiga anak kelinci sangat bahagia. Mereka bertemu orangtua dan aman dari ancaman harimau.Â
Namun ibu dan bapak kelinci terperanjat melihat rumah yang berantakan. Ketika si kelinci sulung menceritakan hal yang terjadi selama tiga hari, ibu dan bapaknya meminta maaf.