Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Singa yang Bijaksana, Harimau, dan Tiga Anak Kelinci

15 November 2019   14:13 Diperbarui: 15 November 2019   14:24 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harimau berteriak.

"Panas...panas... apa yang kau lakukan hai, kelinci gendut?"

Kelinci sulung tertawa. 

"Hahah.. Cuma main serbuk cabe kok, harimau..."

Harimau marah dan mau menerkam kelinci. Kelinci meloncat dan menghindari harimau. Harimau mengejar. Namun tiba- tiba dia terpeleset! Rupanya kakinya dilumuri minyak oleh si kelinci tengah. Dia mencoba berdiri namun jatuh lagi. Dia merasa lantai rumah kelinci begitu licin.

Karena tak bisa berjalan, harimau merangkak menuju pintu rumah kelinci.

"Tolong...! Mata dan wajahku panas. Lantainya licin. Bantu aku pergi dari sini!"

Tak seorangpun yang mendengar dan membantu harimau itu. Tibalah harimau di pintu rumah. Tiba- tiba dari atas atap berjatuhan batu- batu kecil. Batu- batu itu mengenai kepala harimau.

***

Sore harinya. Ibu dan bapak kelinci pulang. Tiga anak kelinci sangat bahagia. Mereka bertemu orangtua dan aman dari ancaman harimau. 

Namun ibu dan bapak kelinci terperanjat melihat rumah yang berantakan. Ketika si kelinci sulung menceritakan hal yang terjadi selama tiga hari, ibu dan bapaknya meminta maaf.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun