Mohon tunggu...
Politik Pilihan

PDIP Akan Pilih Ahok di Pilkada DKI: Analisa Logis Diskusi Warung Kopi

15 Agustus 2016   09:57 Diperbarui: 15 Agustus 2016   10:17 2290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik


Bagaimana dengan Kalimantan?

Kalbar merupakan salah satu basis PDIP. Gubernur Kalbar 2 periode adalah kader PDIP yang diangkat dari kepala daerah kabupaten.

Saya yakin, jika PDIP usung Ahok di DKI dan Ahok menang, serta Risma di pasang di Jatim, maka sebenarnya Pemilu 2019 sudah selesai dengan kemenangan PDIP.

Apalagi jika di Jabar kader mereka bisa menang. Siapa yang mungkin diusung di Jabar? Rasanya bukan Ridwan Kamil, karena Ridwan Kamil dimata masyarakat sudah terasosiasi dengan PKS atau Gerindra.


Lalu kenapa banyak kader PDIP yang terkesan menyerang Ahok?

Ini sebenarnya bagus, karena 2 hal:

1. Ini dapat menunjukan bahwa Ahok tidak melakukan balas jasa kepada kader Parpol manapun. Dan sebaiknya terus begitu. Namun tidak seharusnya juga Ahok alergi dengan politis dari Partai. Apalagi jika dia mempunyai pikiran, "yang penting saya sudah pegang kepalanya, yang lain pasti ikut".

2. Jika saat ini mereka kelihatan sangat akrab, maka strategi bahwa PDIP akan mendukung Ahok sudah terbaca oleh lawan.

Bayangkan jika saat ini mereka seperti akan jagokan Risma, namun di last minute PDIP dukung Ahok, maka tidak ada kesempatan dari lawan mereka untuk berubah strategi. Dan yang terpenting, media tidak sempat memunculkan figur lain sebagai media darling, seperti saat ini yang dilakukan pada Risma atau dulu dilakukan pada Jokowi - Ahok yang menjadi kunci kemenangan mereka.

Jadi, jika PDIP berpikir cerdas dan tidak mau berspekulasi, maka pilihan terbaik bagi mereka adalah dukung Ahok di DKI 2017, agar potensi menang mudah di 2019 semakin terbuka lebar.

Tapi disaat yang sama, mereka juga jangan terlalu mengusik Jokowi lagi, karena kesempatan itu akan diambil oleh Golkar yang mulai menancapkan identitasnya pada Jokowi sebagai kader Golkar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun