Mohon tunggu...
Politik Pilihan

PDIP Akan Pilih Ahok di Pilkada DKI: Analisa Logis Diskusi Warung Kopi

15 Agustus 2016   09:57 Diperbarui: 15 Agustus 2016   10:17 2290
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Soliditas mungkin saja berubah, dan bukan tidak mungkin akan menjadi perpecahan, mengingat kerasnya dukungan lovers-haters pengalaman Pilkada 2012 dan Pemilu 2014 lalu, yang mana sampai saat masih berlanjut di medsos.

Saya percaya, kader-kader di akar rumput tersebut merupakan kader yang militan dan bukan swing voters. Jika mereka pecah, maka hal ini tentu akan merugikan bagi PDIP itu sendiri nantinya.

c. Mempertahankan suara saat ini agar tidak terbagi ke partai lain

Sebenarnya mengambil keputusan tepat pada Pilkada DKI 2017 ini dapat digunakan oleh PDIP untuk men-konsolidasi kader atau suaranya sebagai modal 2019.

Banyak pihak menilai, Ahok identik dengan Jokowi. Keberhasilan Ahok tidak bisa dilepaskan dari dukungan Jokowi untuk pembangunan DKI.

Apabila PDIP mendukung Risma, yang mana banyak partai yang mendukung, bahkan mereka seolah-olah menjadi pendukung utamanya, maka jika nantinya Risma menang, yang berpeluang mendapat keuntungan suara adalah PKS dan Gerindra.

PKS akan kembali berkuasa di DKI, karena mereka termasuk yang ngotot mendukung Risma, tentu saja itu keuntungan bagi mereka.

Lalu apa PDIP tidak dapat keuntungan? Tentu saja mungkin dapat, tapi mereka harus berbagi suaranya dengan banyak partai. Dan saya yakin kader partai koalisi pendukung Risma akan solid dalam hal, dan organ partai akan bekerja maksimal.

Apakah jika PDIP dukung Ahok lantas suara tidak terpecah. Kemungkinan itu tetap saja ada, tapi dengan solidnya kader militan mereka dan Ahok juga dimata masyarakat masih terasosiasi dengan Jokowi, maka kemungkinan suara mereka bertambah dibanding Pemilu 2014 terbuka lebar.

d. Menjaga peluang menang di Jawa Timur

Jika Risma tetap dipasang di Jatim dan Ahok di DKI, dimana potensi menang mereka sangat besar di masing-masing provinsi tersebut, maka hal ini akan menguntungkan bagi PDIP.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun